Machfud Suroso: Hebat Sekali Marketing Saya Ketum Partai Demokrat

Anas lalu menanyakan serangkaian tudingan yang mengatakan dirinya meminta sejumlah uang kepada Machfud.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Agu 2014, 05:43 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2014, 05:43 WIB
Saksi Ungkap "Babeh" di Sidang Anas Urbaningrum
Sebutan "Babeh" di Grup Permai ternyata bukan nama panggilan Anas Urbaningrum, Jakarta, Senin (18/8/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus gratifikasi proyek Hambalang dan kasus lain-lainnya Anas Urbaningrum sepertinya ingin menepis segala dakwaan. Termasuk tudingan dirinya menerima sejumlah marketing fee dari PT Dutasari Citralaras pimpinan Machfud Suroso.

Dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Anas menanyakan Machfud terkait pemberian marketing fee untuk dirinya. Machfud malah mengaku sangat hebat jika perusahaannya memiliki staf marketing sekelas Anas yang notabene Ketua Umum Partai Demokrat kala itu.

"Wah hebat banget marketing saya seorang Ketum Demokrat. Yang jelas tidak pernah," tegas Machfud, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Anas lalu menanyakan serangkaian tudingan yang mengatakan dirinya meminta sejumlah uang kepada Machfud. Misalnya, uang Rp 10 juta untuk selametan, Rp 20 juta untuk melahirkan istrinya, Rp 30 juta untuk syukuran, bahkan Rp 50 miliar yang dibawa menggunakan mobil box ke Senayan City atas perintah mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Jadi kalau saya membawa uang Rp 50 miliar mungkin nama saya bukan Suroso lagi, jadi itu tidak benar. Perusahaan permai punya Nazar saya tidak tahu, kantornya saya tidak tahu, Yulianis tidak kenal tidak tahu sampai sekarang yang mulia," bantah Machfud.

Anas kembali menegaskan pertanyaannya itu. Dia bahkan meminta Machfud untuk jujur dalam menjawab pertanyaannya itu. "Saya gimana jawabnya. Saya sudah sejujur-jujurnya jawab ini," kata Machfud.

Anas kembali meminta Machfud menjawab dengan jujur, apakah dirinya pernah meminta uang Rp 200 juta kepada Ronny Wijaya untuk pemenangan Anas dalam kongres Partai Demokrat.

"Tidak pernah. Ini kan ada saudara Ronny bisa dikonfrontir. Jangankan Rp 200 juta, dosanya saja nggak dikasih," pungkas Machfud.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya