SBY Memulai Lawatan 3 Hari ke Singapura

SBY diagendakan melakukan pertemuan empat mata secara terpisah dengan PM Lee Hsien Loong dan Presiden Tony Tang Keng Yam.

oleh Rinaldo diperbarui 02 Sep 2014, 08:27 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2014, 08:27 WIB
susilo bambang yudhiyono
susilo bambang yudhiyono (Liputan6.com\Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini memulai kunjungan kerja 3 hari ke Singapura. Selama berada di negara tetangga, SBY diagendakan melakukan pertemuan empat mata secara terpisah dengan PM Lee Hsien Loong dan Presiden Tony Tang Keng Yam.

"Pertemuan-pertemuan tersebut akan membahas perkembangan terkini hubungan bilateral kedua negara," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah seperti dikutip laman presidenri.go.id, Senin 1 September 2014.

Menurut Faizasyah, dewasa ini kerja sama bilateral Indonesia-Singapura telah semakin terkonsolidasi melalui pembentukan 7 kelompok kerja. Ketujuh kelompok kerja tersebut meliputi bidang investasi, agribisnis, turisme, ketenagakerjaan, dan pengembangan Batam-Bintan-Karimun, dan zona ekonomi lainnya.
 
Dalam kesempatan kunjungan kenegaraan ini, SBY juga akan menyaksikan penandatanganan perjanjian Delimitation of the Territorial Seas in the Eastern Part of the Strait of Singapore. Selain itu, Presiden SBY juga akan menerima gelar Order of Temasek First Class dari Pemerintah Singapura.
 
Kedekatan hubungan Indonesia dengan Singapura menurut Faizasyah adalah satu keniscayaan, terlebih lagi sebagai 2 negara yang bertetangga.

"Oleh karena itu, dalam 10 tahun terakhir, pemerintahan Presiden SBY telah semakin mengkonsolidasi kerja sama kedua negara, utamanya di bidang-bidang yang menjadi prioritas bersama," Faizasyah menjelaskan.

Menurutnya , momentum penandatanganan perjanjian delimitasi batas maritim diharapkan akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

"Selain itu, bentuk-bentuk penyelesaian delimitasi batas maritim melalui perundingan kiranya dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain di kawasan yang masih dihadapkan pada tantangan serupa," pungkas Faizasyah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya