Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini polisi masih menyelidiki kebakaran KM Paus I di perairan Kepulauan Seribu dua pekan lalu. Dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik Polri, diketahui adanya kelalaian saat pengisian BBM di tangki mesin kapal. Pengisian BBM berlebihan dan meluap mengakibatkan genangan BBM jenis pertamax di ruang mesin.
"Ada tumpahan-tumpahan namun tidak dilap, namun ditambahkan deterjen supaya tidak berbau. Ini mengakibatkan sambaran listrik dari kabel yang sudah terkelupas ke uap dari pada pertamax yang tidak dilap atau tidak disingkirkan pada waktu tumpah mengisi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Mapolda Metro Jaya, Senin (8/9/2014).
Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), lanjut Rikwanto, meteran penunjuk tangki BBM juga rusak, sehingga saat pengisian BBM meluap tak diketahui. Penyidik pun hingga kini masih menganalisa keterangan para saksi dan sejumlah bukti yang ditemukan.
Menurut Rikwanto, penyidik Polrestro Kepulauan Seribu juga masih memeriksa para saksi. Hari ini 2 petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta diperiksa, yakni Kepala Pelabuhan Kali Adem Sutrisna dan Kepala UP-APK Tri Hendro. Polisi juga telah memeriksa 9 saksi dari Dishub, ABK, nahkoda dan penumpang.
Rikwanto mengatakan, pihaknya tengah konsentrasi mendalami faktor kelalaian atau kesengajaan peristiwa itu. Semuanya akan terang saat gelar perkara, termasuk penetapan tersangka.
"Hari ini diperiksa 2 orang. Penetapan tersangka menunggu gelar perkara, dan kita harapkan besok sudah bisa gelar perkara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Jakarta, Senin (8/9/2014).
Dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik Polri, lanjut Rikwanto, diketahui adanya kelalaian saat pengisian BBM di tangki mesin kapal. Pengisian BBM berlebihan dan meluap mengakibatkan genangan BBM jenis pertamax di ruang mesin.
"Ada tumpahan-tumpahan namun tidak dilap, namun ditambahkan deterjen supaya tidak berbau. Ini mengakibatkan sambaran listrik dari kabel yang sudah terkelupas ke uap dari pada pertamax yang tidak dilap atau tidak disingkirkan pada waktu tumpah mengisi," terang Rikwanto.
Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata Rikwanto, meteran penunjuk tangki BBM juga rusak, sehingga saat pengisian BBM meluap tak diketahui. Penyidik pun hingga kini masih menganalisa keterangan para saksi dan sejumlah bukti yang ditemukan.
Sementara gelar perkara yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat ini, imbuh Rikwanto, akan memperkuat jika ada pidana dalam peristiwa tersebut. "Dianalisa dan akan disimpulkan nanti, apakah ada kemungkinan besar mereka yang diperiksa menjadi tersangka akibat diduga ada kelalaian di situ."
"Kalau ada, bisa pakai KUHP berkaitan dengan UU Pelayaran juga," tandas Rikwanto.
Ini Penyebab Kapal Paus I Terbakar di Kepulauan Seribu
Rikwanto mengatakan, pihaknya tengah konsentrasi mendalami faktor kelalaian atau kesengajaan peristiwa itu.
Diperbarui 08 Sep 2014, 22:22 WIBDiterbitkan 08 Sep 2014, 22:22 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Mahasiswa UKI, Ini Alasannya
25 April 2025: Hari Malaria Sedunia, Berikut Cara Pencegahan dan Pengendaliannya
Aktivitas Vulkanik Berkurang, Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka
Saweetie Zodiac Sign: Everything You Need to Know About the Rapper's Astrological Profile
Infografis 157 WNI Terancam Eksekusi Mati di Luar Negeri dan Upaya Pencegahan Kembali Berulang
Manchester United Prioritaskan Bomber Belum Teruji Ketimbang Victor Osimhen, Kasus Rasmus Hojlund Terulang?
Harga Emas Antam Hari Ini Akhirnya Naik Lagi, Simak Rincian di 25 April 2025
Dapatkan Dana dari UEA dan Clean Rivers, Banyuwangi Bangun Dua SPA Terminal Sampah Berkapasitas 50 Ton
Mau Jadi Artis Remaja? Yuk Daftar Jadi TEMAN MAJIKA dan Tunjukkan Bakat Paling Magical
6 Model Atap Rumah Sederhana di 2025, Bikin Hunian Estetis
Deretan Hoaks Terkait KRL Commuter Line, Simak Daftarnya
Fattah Syach, Nicole Rossi, dan Ciara Nadine Main Game Seru di Lokasi Syuting Asmara Gen Z