Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia dikelilingi ratusan gunung berapi aktif namun warga di kaki gunung dapat hidup berdampingan dengan alam. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono menyebut ada sekitar 4 juta orang penduduk yang tinggal di daerah rawan gunung api di Indonesia.
Surono mengaku tidak mudah merelokasi warga terkait letak geografis itu. Sehingga dibutuhkan komunikasi dan penambahan pengetahuan pada masyarakat terkait penaggulangan bencana erupsi.
"Hidup harmoni dengan alam adalah jalan untuk menjembatani kejujuran gunung api dan kemauan manusia hidup di sekitar gunung berapi. Bukan tidak boleh ditempati, tapi asal diperhitungkan risikonya," kata Surono usai membuka Konferensi Tingkat Dunia bidang Kegunungapian atau Cities on Volcanoes ke- 8 di Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (9/9/2014).
Konferensi internasional dihadiri Sebanyak 485 ilmuwan, pengamat dan relawan dari 39 negara. Mereka membahas berbagai pengalaman, riset dan teknologi kegunungapian, serta mitigasi bencana erupsi gunungapi yang pernah diterapkan di kota-kota di seluruh dunia.
Konferensi semacam ini menurut Surono sangat penting untuk meningkatkan kerjasama antar negara untuk saling membantu demi kemajuan ilmu pengetahuan kegunungapian dan mitigasi bahaya gunung api.
Sementara ilmu vulkanologi atau kegunungapian sangat dibutuhkan oleh peneliti dan pengambil kebijakan untuk mengetahui perilaku dan karakter gunung api untuk menekan risiko bencana gunung api. Namun begitu, beberapa negara yang memiliki banyak gunung api seperti Indonesia justru memiliki keterbatsan dalam iptek. Â
"Kita tidak bisa merekayasa keinginan alam yang selalu berproses mencari keseimbangan baru, dampak erupsi tidak dibatasi batas wilayah. Sehingga tanggung jawab para peneliti, instansi dan masyarakat sekitar," kata Surono.
Surono menyebutkan, saat ini Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Tidak hanya bencana erupsi, Indonesia juga dihadapkan pada risiko bencana gempa bumi. Bahkan terhitung sejak tahun 2000, ada 12 kali kejadian bencana gempa bumi terbesar di seluruh dunia yang sudah menelan korban lebih dari 1.000 jiwa.
"Dari 12 kejaidan tersebut, empat di antaranya terjadi di Indonesia," kata Surono.
Surono menjelaskan meski memiliki gunung api terbanyak sedunia, untuk saat ini alat pemantuan Gunung Api di Indonesia terbilang sangat tua. Sekitar buatan tahun 1982. Hanya gunung di Sulawesi Utara yang alatnya sudah diremajakan.
"Sangat tua, buatan tahun 1982, mungkin anda saja belum lahir," tukas Surono.
Surono: 4 Juta Warga Hidup Rawan Bencana Gunung Berapi
Surono mengaku tidak mudah merelokasi 4 juta warga terkait letak geografis itu. Perlu komunikasi dan pengetahuan masyarakat terkait bencana.
diperbarui 10 Sep 2014, 07:49 WIBDiterbitkan 10 Sep 2014, 07:49 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hore, Harga Tiket Pesawat Turun 10% Sambut Libur Natal dan Tahun Baru
Mentan Amran Tindak Tegas 27 Perusahaan Pupuk yang Bisa Rugikan Petani Rp3,23 Triliun
Tantang Port FC di ACL 2, Persib Bandung Berkekuatan 20 Pemain
China Tawarkan Atraksi Ekstrem Baru, Nikmati Pemandangan dari Tangga Langit Setinggi 1.524 Meter
Sah! BPN Berikan Hak Pakai Lahan 145,89 Ha ke Subholding Upstream Pertamina Group*
Meiska Bersiap Emosional Saat Menyanyikan Soundtrack untuk Film 1 Imam 2 Makmum
Melimpah di Indonesia, Gas Bumi jadi Penunjang Transisi Energi
Kebiasaan Ngemil Ini Ternyata Bisa Picu Diabetes, Hindari Makanan Tersebut
BPOM Ciduk 16 Produk Kosmetik Palsu, Tersebar di Jakarta hingga Makassar
5 Arti Mimpi Pingsan dalam Islam, Cerminkan Kondisi Psikologis Seseorang
Tips Pintar Bahasa Inggris: 41 Cara Efektif Kuasai dalam Waktu Singkat
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Selasa 26 November 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya