Pencopet Kelas Kakap Terjaring Razia di Terminal Pulogadung

Selain sebagai pencopet, Toni Sianipar juga diduga seorang penadah barang-barang hasil copetan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Sep 2014, 20:19 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2014, 20:19 WIB
Ilustrasi Copet
Ilustrasi Copet (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas gabungan dari Polrestro Jakarta Timur menggelar operasi cipta kondisi dengan razia preman di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Hasilnya, tak kurang dari 23 preman terjaring. Bahkan, 1 di antaranya merupakan pencopet kelas kakap sekaligus penadah bernama Toni Sianipar.

Saat dirazia, polisi menyita 29 jam tangan dan 28 telepon genggam berbagai merek yang diduga hasil copetan. Barang tersebut ditemukan di dalam satu plastik kresek. Selain itu, petugas juga menyita dompet yang berisi STNK bukan atas nama Toni.

Petugas awalnya mencurigai Toni yang sedang duduk di sebuah warung kopi, barang yang dibawanya juga cukup mencurigakan.

"Kami lalu memeriksa Toni. Awalnya memeriksa kelengkapan tanda pengenal seperti KTP. Lalu kami periksa barang bawaannya dan banyak kami temukan barang-barang yang dicurigai hasil kejahatan," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Muhammad Nasir di Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Kendati, kata Nasir, Toni tidak melakukan perlawanan saat ditangkap polisi. Pria berbadan gemuk dan pendek tersebut hanya diam saat digelandang polisi.

"Selain Toni, kita amankan 18 orang yang diduga preman dan 4 pelaku judi kartu domino," terang Nasir.

Dari Terminal Pulogadung, polisi juga menyita 18 botol minuman keras jenis ciu dan pisau. Mereka yang terjaring razia selanjutnya didata dan dimintai keterangannya. Jika nanti terindikasi melakukan tindak kriminal akan dilakukan proses penyelidikan.

"Pelaku akan kita bawa ke kantor untuk pemeriksaan mendalam," tutup Nasir. (Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya