Liputan6.com, Tangerang - Sebanyak 800 siswa SMAN 8 sebanyak 800 siswa SMAN 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lakukan aksi unjuk rasa di sekolah mereka. Mereka protes terhadap kepala sekolah yang dianggap arogan.
Dengan membawa spanduk bertuliskan 'Turunkan Kepsek!!' ratusan siswa di sekolah negeri tersebut berbaris di lapangan dan gerbang sekolah. Mereka menolak masuk ke dalam kelas, untuk lakukan kegiatan belajar mengajar.
Muhammad Ridwan, salah seorang siswa kelas XIII IPA 4 mengatakan, sejak setahun lalu murid-murid terus dimintai sumbangan dengan alasan untuk pembangunan sekolah. "Tidak hanya itu, Kepala sekolah sering mengeluarkan kata-kata kasar sama murid," ujar dia di lokasi, Jumat (3/10/2014).
Untuk itu, lanjut Ridwan, dia dan kawan-kawan sudah kesal dengan kelakuan kepala sekolah tersebut. Puncaknya hari ini, ratusan siswa melakukan unjuk rasa meminta Yuliani sang Kepala Sekolah untuk mundur dari jabatannya.
"Aksi ini benar-benar spontanitas murid SMAN 8 yang sudah kesal dengan ulah kepala sekolah, tidak ada yang menyuruh kami" tegas Ridwan.
Selain itu, diungkapkan Fathara, siswa XII IPS 1, dia dan teman-temannya mengaku sudah merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan Yuliani. "Kepala sekolah SMAN 8 sudah membuat kita semua kesal. Saya harap bapak Kepala Dinas Pendidikan segera mencopot kepala sekolah kami," ujarnya.
Kesehariannya, Kepala Sekolah SMAN 8 juga sering berlaku kasar dengan murid-murid. "Temen- temen ada yang pernah dicubit, ditempeleng," pungkasnya.
Dipanggil Disdik
Baca Juga
Kepala Dinas Pendidikan Mathodah menyatakan pihaknya akan segera memanggil kepala sekolah SMAN 8 Yuliani. Hal dilakukan setelah ia mengecek dan mendengarkan keluhan ratusan siswa tersebut.
"Tadi sudah saya temui perwakilan siswa dari seluruh kelas, serta guru-guru di SMAN 8. Menurut murid dan guru, kepala sekolah sering berkata kasar baik dengan murid maupun dengan guru-guru" ujar Mathodah.
Salah seorang guru Bimbingan Konseling SMAN 8, Marsiyem, menuturkan dirinya menginginkan yang lebih baik untuk sekolah yang diajarnya. "Ya, harapan saya mudah-mudahan kepemimpinan lebih baik lagi," ungkap Marsiyem.
Advertisement
Sementara Kepala Sekolah SMAN 8 Yuliani hingga kini belum dapat dimintai konfirmasi. Hal ini lantaran Yuliani tidak berada di sekolah dari pukul 07.00 WIB hingga siswa membubarkan aksinya pada pukul 10.00 WIB. Saat didatangi ke ruangannya, dia pun tidak ada.
"Ibu belum datang, di ruangannya juga enggak ada," ungkap Marsiyem. (Yus)