Brimob dan Teroris Kembali Baku Tembak di Poso

Peledakan bom yang dilakukan oleh kelompok teroris di desa itu, adalah motif baru untuk memancing aparat keluar dari markasnya.

oleh M Taufan SP Bustan diperbarui 07 Okt 2014, 14:52 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 14:52 WIB
Brimob
Anggota Brimob berjaga (Liputa6.com/ M Taufan SP Bustan)

Liputan6.com, Palu - Baku tembak antara kelompok teroris diduga pimpinan Santoso dengan aparat Brimob Polda kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pagi tadi. Dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 05.00 Wita, tidak ada korban jiwa.

Plt Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Utoro Saputro menerangkan, sebelum terjadi baku tembak, aparat Brimob yang berjumlah 1 tim hendak menuju TKP menggunakan mobil patroli setelah menerima informasi adanya ledakan bom di Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

"Sebelum sampai di TKP peledakan bom atau sekitar 20 kilometer, aparat diberondong tembakan dari arah hutan pegunungan desa itu. Penembakan kelompok tersebut dilaporkan dari 3 arah," akunya kepada Liputan6.com,  saat dikonfirmasi di Polda Sulteng, Selasa (7/10/2014).

Setelah diberondong tembakan, aparat kemudian membalas tembakan sehingga baku tembak terjadi. "Pas aparat membalas tembakan, kelompok teroris kemudian melempar bom rakitan ke mobil aparat. Untung tidak ada korban, hanya mobil saja yang rusak setelah terkena tembakan dan bom," jelasnya.

Baku tembak antara teroris pimpinan Santoso dengan aparat Brimob berlangsung kurang lebih 30 menit. Setelah terjadi baku tembak tersebut, kelompok teroris kemudian melarikan diri ke arah hutan pegunungan di Desa Dewua.

"Jumlah mereka (kelompok teroris) di atas 10 orang. Semuanya diperkirakan menggunakan senjata api, entah itu rakitan atau organik belum diketahui pasti. Termasuk di antara orang-orang itu, belum diketahui pasti juga ada Santoso dan Daeng Koro," ungkapnya.

Utoro menambahkan, peledakan bom yang dilakukan oleh kelompok teroris di desa itu, adalah motif baru untuk memancing aparat keluar dari markasnya.

"Seperti penembakan kepada warga dan peledakan bom di beberapa desa yang ada di Poso, itu termasuk pancingan mereka kepada aparat, sehingga aparat terpancing untuk menuju TKP lalu mereka memberondong dengan tembakan termasuk melemparinya dengan bom. Inilah yang terjadi di Desa Dewua," tandas Utoro.

Hingga kini, aparat Polda Sulteng bersama Polres Poso tengah melakukan olah TKP dan penyisiran ke arah hutan pegunungan tempat kelompok teroris tersebut melarikan diri. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya