Liputan6.com, Jakarta - Warga Negara Indonesia (WNI) Mayang Prasetyo dimutilasi suaminya di Canbera, Australia. Kebareskrim Polri Komjen Pol Suhardi Alius menyatakan, pihaknya segara melakukan langkah awal guna membantu penyelidikan kasus pembunuhan itu.
"Kita sudah berkomunikasi lewat Senior Legal Officer (SLO) kita yang ada di Canbera untuk apa yang bisa kita lakukan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Australia Federal Police (AFP) yang ada di sana dalam rangka membantu menginvestigasi kasus itu," kata Suhardi di kantor Komisi Hukum Nasional, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Dijelaskan Suhardi, langkah awal Polri dalam membantu penyilidikan kasus pembunuhan sadis itu adalah mempelajari sample DNA dari korban dan keluarga korban "Mengidentifikasi DNA daripada si almarhum dengan yang keluarganya di Indonesia," ucap Suhardi.
Meski begitu, Suhardi mengaku proses identifikasi DNA korban dan keluarga tidak mudah. Ia mengatakan, butuh waktu untuk mengetahui hasil dari indentifikasi DNA tersebut.
"Jadi butuh waktu, nanti akan kita sampaikan melalui SLO yang ada di sana (Australia). Ada prosesnya," tutup Suhardi.
Mayang yang bernama asli Febri itu ditemukan tewas mengenaskan di apartemennya di Brisbane, Australia. Tubuhnya dimutilasi dan sebagian ada di dalam panci yang sedang dimasak sang suami. Marcus Volke, sang suami juga ditemukan tewas tidak jauh dari apartemen.
Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah berjanji akan mengawal kasus mutilasi Mayang Prasetyo hingga tuntas.
Febri merupakan putra sulung dari 3 bersaudara. Di mata adik-adiknya, ia memang sudah memiliki sifat seperti wanita sejak kecil. Selain gemar memasak dan mengurusi rumah, transgender yang kini bernama Mayang Prasetyo itu sehari-hari justru kerap terlihat bermain dengan teman- teman wanita, bukan teman pria seusianya.
Polri Siap Bantu Investigasi Pembunuhan Mayang Prasetyo
Warga Negara Indonesia (WNI) Mayang Prasetyo dimutilasi suaminya di Canbera, Australia.
diperbarui 08 Okt 2014, 17:23 WIBDiterbitkan 08 Okt 2014, 17:23 WIB
Suhardi mengatakan, rapat ini masih membahas mengenai masalah pelayanan TKI yang bekerja di luar negeri. Karena hingga kini banyak masalah yang harus dihadapi kepolisian terkait TKI, Jakarta, Rabu (10/9/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Chery Kejar Target Ekspor 1 Juta unit Mobil dari China
3 Resep Cimol Keju, Camilan Simpel Favorit Keluarga
Rekomendasi Wisata Pantai di Kepulauan Bangka Belitung
3 Saham Baru Melantai di Bursa Pekan Ini, Simak Rinciannya
Pelatih Anyar Timnas Inggris Bakal Andalkan Winger Terpuruk Manchester United
Gen Z Disebut Belum Melek Finansial, Tengok Tips Kelola Keuangan dan Hindari FOMO
Era NFT Baru Dimulai, Game Blockchain adalah Masa Depan
17 November 1558: Kematian Ratu 'Bloody Mary' Jadi Awal Era Elizabeth I
Hasil UEFA Nations League: Diwarnai 2 Penalti, Belanda Sikat Hungaria 4-0
Batas Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha agar Rezeki Lancar dan Berkah
Pengungkapan Peristiwa Adalah Elemen Kunci dalam Struktur Teks Cerita Sejarah
Rekomendasi Wisata Sejarah di Surabaya