Gelar Penghargaan Inovasi, Panglima TNI Tegaskan Tak Pakai APBN

Panglima TNI tegaskan seluruh dana penghargaan inovasi bukan dari APBN tapi didukung oleh sponsor.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 13 Okt 2014, 07:15 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2014, 07:15 WIB
Jenderal Moeldoko
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan malam Penghargaan Inovasi Panglima TNI 2014 dalam rangka HUT ke-69 TNI yang digelar cukup mewah tidak sedikit pun menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Khusus malam ini seluruh dananya dari sponsor. Bukan APBN," ucap dia saat jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (12/10/2014).

Hal itu berbeda saat puncak perayaan HUT TNI pada 7 Oktober 2014 lalu yang menghabiskan dana APBN hingga Rp 20 miliar. Menurutnya, anggaran dari kocek rakyat tersebut setara dengan apa yang pihaknya sajikan sebagai bukti kerja mereka selama ini. Seperti pameran alutsista hingga sejumlah demonstrasi penggunaannya.

"Kalau kita pelit menampilkan sesuatu, nanti rakyat tidak tahu apa yang dilakukan TNI. Melakukan demonstrasi kan perlu biaya. Kita berikan jaminan kepada rakyat bahwa ini loh yang sudah kita lakukan. Jadi rakyat lihat dan yakin koceknya tidak sia-sia. Saya bisa pertanggungjawabkan sepenuhnya," jelas dia.

Penghargaan Inovasi ini merupakan yang pertama kali digelar TNI. Adapun penghargaan yang diberikan yakni 3 penghargaan Alutsista TNI, 3 non-Alutsista, 2 penghargaan ko-inovasi TNI dan pemerintah daerah, 2 penghargaan ko-inovasi TNI dan individi/tim/organisasi/lembaga publik di luar TNI.

Salah satu ujuan kegiatan ini sebagai apresiasi kepada satuan militer maupun masyarakat umum yang telah mengembangkan produk-produk inovatif. Kegiatan in dihadiri oleh Menteri Pertahanan, Menteri Perikanan dan Kelautan, para rektor universitar seperi UI, ITB, IPB dan lainnya.

Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Iwan Fals, Fitri Carlina, dan penampilan joget dari prajurit TNI serta pertunjukan video mapping.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya