Undang Muhammadiyah, Ketua MPR Curhat Isu Jegal Pelantikan Jokowi

Pimpinan MPR menyambangi Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk menyerahkan undangan

oleh Liputan6 diperbarui 17 Okt 2014, 17:57 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 17:57 WIB
MPR Panggil Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Panglima TNI AD Jend TNI Moeldoko (dua kiri), Kapolri Sutarman (dua kanan), Mahyudin Wakil Ketua MPR RI (kanan) Oesman Sapta Odang Wakil Ketua MPR (kiri), Jakarta, Kamis (16/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan MPR menyambangi Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Mereka menyampaikan undangan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin soal pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014.

"Agenda kita ke sini untuk menyampaikan undangan pelantikan presiden terpilih. Kami harapkan kehadiran Pak Din Syamsuddin ke acara pelantikan," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan di PP Muhammadiyah, Menteng Raya Jakarta, Jumat (17/10/2014).

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli sempat mengungkapkan banyak isu yang beredar setelah terpilih menjadi Ketua MPR. Berkembang isu dari penggagalan pelantikan presiden sampai dekrit presiden akibat kekosongan kekuasaan. Zulkifli merupakan politisi PAN yang juga tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

"Setelah terpilih jadi pimpinan MPR banyak sekali isu yang tajam-tajam. Ada isu penjegalan dalam pelantikan presiden dan kemudian ujungnya kevakuman kekuasaan lalu muncul dekrit," ungkapnya.

Zulkifli mengatakan, para pemimpin MPR memastikan semua tokoh bangsa yang diundang akan hadir guna ikut mendinginkan suasana politik Indonesia. Pelantikan presiden 20 Oktober pun akan menjadi momentum persatuan bangsa setelah bersaing dalam pilpres 2014.

"Kita mengundang semua komponen bangsa dan Alhamdulillah bersedia hadir semua. Kita berharap pelantikan presiden menjadi momentum persatuan untuk merah putih menuju Indonesia hebat," tandas Ketua MPR itu. (Yus)

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya