Ini 7 Kader Partai Golkar yang Mendeklarasikan Calon Ketua Umum

Ketua DPP Partai Golkar Erlangga Hartanto mengatakan, sebenarnya dalam regenerasi tidak ada dikotomi tua dan muda.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Okt 2014, 19:18 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 19:18 WIB
Profil Partai Golkar

Liputan6.com, Jakarta - Berapa kader Partai Golkar telah mendeklarasikan diri untuk proses regenerasi kepemimpinan partai. Hal tersebut membuat 7 kader Golkar, mendeklarasikan diri menjadi calon ketua umum.

Mereka yakni Hajrianto Tohari, Erlangga Hartanto, Zainudin Hambali, Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang, dan Priyo Budi Santoso, mendeklarasikan menjadi calon Ketum Golkar.

Ketua DPP Partai Golkar Erlangga Hartanto mengatakan, sebenarnya dalam regenerasi tidak ada dikotomi tua dan muda. Semua kader partai adalah generasi penyangga dari proses demokrasi yang sudah hilang di partai berlambang Pohon Beringin itu.

"Jadi sama sekali tidak ada dikotomi, tua muda untuk memimpin. Kami kini generasi penyangga. Yang diharapkan, proses demokrasi (di Golkar) untuk memberikan kesempatan kepada seluruh kader untuk bertanding," ujar Airlangga di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Terkait pencalonan sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga menegaskan, telah melakukan silahturahmi dengan sejumlah kader di DPD tingkat I dan II. Kendati, dirinya menyayangkan masih ada ancaman, meski enggan menyebut pihak yang mengancam.

"Tentunya kita sudah melakukan silahturahmi. Ini kan banyak kandidat agak susah, tapi saya sudah berkomunikasi dengan sebagian besar telah mengonsolidasikan di DPD tingkat I dan II. Meski pun demikian, ada beberapa laporan (soal ancaman)," ungkap dia.

Kendati, Airlangga tetap meminta Munas Golkar diselenggarakan secara fair.
"Kita Ingin Munas tetap diselenggarakan secara fair, harus bisa maju (semua kader yang mengajukan)," tegas dia.

Aburizal Bakrie alias Ical dikabarkan mempertimbangkan rencana untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk periode kedua. Keputusan baru itu akan diambil bila mayoritas pengurus daerah mendukungnya.

Menurut Ical, AD/ART partai mengatur batas maksimal menjabat posisi ketua umum sebanyak 2 kali. Dia menepis kabar tidak ada dukungan dari DPD untuk dirinya maju dalam Munas Golkar 2015.

Desak Munas IX

Calon Ketua Umum yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mendesak agar DPP DPP Partai Golkar menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) IX melalui Pleno DPP atau Rapat Pimpinan Nasional.

"Kami mendesak penetapan penyelenggaraan Munas tersebut selambat-lambatnya pada bulan November 2014. Munas IX Golkar hendaknya dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Januari 2015," ujar Agung.

Agung menegaskan, semua tahapan pelaksanaan Munas IX mulai dari persiapan penyelenggaraan harus berlangsung secara demokratis berdasarkan prinsip-prinsip jujur, terbuka dan akuntabel. Hal ini agar bisa
berlaku adil terhadap seluruh kandidat.

"Pemilik suara dalam Munas tidak ditekan untuk mendukung salah satu kandidat yang disertai dengan intimidasi dalam bentuk apapun, termasuk pemecatan," jelas dia.

Agung menambahkan, penyelenggaraan Munas Partai Golkar harus mendapat jaminan dari DPP Golkar dan seluruh kandidat Ketua Umum kandidat Ketua Umum. Hal ini untuk menjunjung tinggi sportifitas kontestasi demi menghindari perpecahan partai. Penyelenggaraan Munas harus menjaga keutuhan serta soliditas Golkar.

"Munas IX harus melahirkan kepemimpinan yang mengutamakan semangat rekonsiliasi, persatuan dan kesatuan partai, kesinambungan dan kejayaan partai Golkar," pungkas Agung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya