Liputan6.com, Hong Kong - Dalam pernyataan pertamanya sejak 2 perempuan ditemukan tewas di apartemen mewahnya di Hong Kong, Rurik Jutting, warga Inggris itu menegaskan ia tidak mengalami masalah mental.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (5/11/2014), pengakuan itu disampaikan pada salah satu pengacaranya yang menyarankan ia masuk ke unit psikiatri (spesialis gangguan mental) yang cukup aman.
Saksi mata menggambarkan Jutting sebagai orang yang agresif dan suka berkonfrontasi. Gaya hidupnya juga mewah, menghabiskan banyak uang hanya untuk alkohol, Narkoba, dan PSK (pekerja seks komersial).
Penyelidikan polisi terbaru menemukan bahwa izin perdagangan Jutting dicabut pada hari di mana ia diyakini membunuh korban pertamanya. Sertifikasi Jutting dibatalkan oleh badan pengawas Securities and Futures Commission di Hong Kong.
Baca juga:
Narkoba Bikin Pembunuh WNI di Hong Kong Jadi 'Zombie'?
Menlu Kerahkan Tim Temui Keluarga 2 WNI yang Dibunuh di Hong Kong
Advertisement