Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertahanan akan menghadirkan 11 helikopter rotorcraft Airbus AS565 MBe Panther. Helikopter ini memiliki kemampuan khusus anti-kapal selam (anti-submarine warfare/ASW).
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan, dalam pengadaan Minimum Essestial Forces (MEF) 2010-2014, Airbus memenangkan tender pengadaan helikopter. Alat tempur ini akan didatangkan langsung 11 unit.
"Airbus memenangkan tender untuk mendatangkan 11 helikopter jenis AKS," kata Laksamana Marsetio pada pameran Indo Defence JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/1/2014).
Helikopter terbaru yang akan didatangkan ini terbilang canggih. "Jadi ini the real helicopter. Akan dilengkapi dengan torpedo, sonar. Jadi yang kita gunakan selalu world class," tambah Marsetio.
Helikopter ini dijadwalkan dikirim selama 3 tahun dari Airbus kepada PT Dirgantara Indonesia. Melalui kesepakatan strategis, helikopter akan dilengkapi beberapa peralatan penunjang misi sebelum nantinya diserahkan ke TNI Angkatan Udara.
"Panther kini menjadi salah satu platform ringan/sedang anti-kapal selam yang terbaik di dunia, dengan rangkaian ASW terdepan dan kemampuan untuk beroperasi dari korvet atau fregat kecil," kata Direktur Airbus Helicopters untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Philippe Monteux.
Peralatan penunjang misi yang dihadirkan dalam helikopter Panther itu, di antaranya dipping sonar 'Helicopter Long-Range Active Sonar' (HELRAS) dan sistem peluncur torpedo.
"Solusi modern dan andal ini memenuhi kriteria kelautan Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, berkat kemitraan kami dengan PT Dirgantara Indonesia dan pemasok sistem terbaik yang ada di industri ini," kata dia.
Hadirnya Helikopter Panther ini menambah deretan helikopter besutan Airbus yang mengisi jajaran alutsista TNI. Sebelumnya, TNI sudah memiliki Colibri EC120 ringan untuk pelatihan; Fennec dan BO-105 untuk misi serang ringan; Panther untuk misi perang anti-kapal selam; serta Puma dan Super Puma yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara, yang dalam waktu dekat juga akan menerima helikopter EC725 untuk misi pencarian dan penyelamatan.
Sementara, Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menjelaskan, kontrak terbaru ini menunjukkan kekuatan dan efisiensi kemitraan komersial dan industrial dengan Airbus Helicopters.
"Bersama-sama, kami dapat menentukan dan memberikan solusi paling modern dan hemat biaya kepada pemerintah Indonesia dan, sekaligus menjadikannya bagian dari keterlibatan signifikan industri Indonesia," tutur Budi. (Yus)
Indonesia Segera Datangkan 11 Helikopter Anti-Kapal Selam
Kemenhan sepakat mendatangkan 11 helikopter rotorcraft Airbus AS565 MBe Panther yang memiliki kemampuan khusus anti-kapal selam.
Diperbarui 05 Nov 2014, 15:43 WIBDiterbitkan 05 Nov 2014, 15:43 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 MegapolitanAlasan Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI
8 9 10
Berita Terbaru
Arti Reminder dan Manfaatnya, Cara Efektif Bagi Waktu dalam Kehidupan Sehari-Hari
5 Resep Jamu Geprek untuk Turunkan Kolesterol dan Asam Urat Secara Alami
Arti FYP, Berikut Cara Memahami Fenomena "For You Page" di TikTok
Lintas Shuttle Kini Miliki Armada Mobil Listrik
Arti istilah "Relate", Memahami Makna dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Belaga Bak Koboi Todong Penjaga Warung Pakai Air Softgun, Pemuda di Cempaka Putih Jakti Ditangkap Polisi
InJourney Airports Layani 9,16 Juta Penumpang Selama Libur Lebaran 2025
Wamenkes Minta Konsil Kesehatan Indonesia Cabut STR Residen PPDS Unpad Pelaku Kekerasan Seksual
Grab Umumkan Deretan Fitur Baru di GrabX 2025, Siap Hadir untuk Pengguna di Indonesia
Penyebab Stunting Adalah Apa? Pahami Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak
Kunjungan IShowSpeed ke Salon Rambut di China Picu Kemarahan, Omzet Turun 30 Persen
Arti Volunteer, Memahami Makna dan Dampak Positif Kerelawanan