Jurus Walikota Risma Bangun Gedung di Surabaya

Walikota Surabaya Risma mengatakan, pembangunan gedung vertikal harus dibarengi dengan transportasi massal yang memadai.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Nov 2014, 01:26 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2014, 01:26 WIB
5-tri-risma-140221b.jpg
Risma kini tengah mendapat tekanan dari beberapa pihak terkait kepemimpinannya sebagai Wali Kota Surabaya (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma menekankan pembangunan gedung perkantoran dan perumahan dibangun vertikal menjulang tinggi, demi masa depan Kota Surabaya.

Hal tersebut dikarenakan lahan di Kota Surabaya semakin hari semakin sempit dan sudah tidak memungkinkan pembangunan dilakukan secara horizontal.

"Sekarang ini kita sudah sangat sulit untuk memiliki ruang publik, makanya dengan dibangunnya bangunan secara vertikal," tutur Risma pada acara Gathering Nasional IV yang diadakan komunitas Pecinta Gedung Tinggi atau Pencakar Langit (Skyscrapercity) di Surabaya, Sabtu (8/11/2014).

"Juga gedung yang dibangun harus peduli terhadap lingkungan, dengan menerapkan green building. Hal itu sangat diperlukan untuk masa depan anak-anak kita kelak," sambung Risma.

Risma mengatakan, pembangunan gedung vertikal harus dibarengi dengan transportasi massal yang memadai. Maka Pemkot Surabaya akan membangun Angkutan Massal Cepat (AMC) trem dan monorel. Sebab, transportasi massal sangat dibutuhkan masyarakat agar mengurangi kemacetan.

"Untuk itu, Pemkot akan membangun 6 gedung parkir, sehingga masyarakat yang mau ke arah kota bisa memarkir kendaraannya di sana. Kemudian naik AMC menuju kota. Dengan bagitu kemacetan di tengah kota akan teratasi," tandas Risma.

Sementara menurut Chief Operating Officer Surabaya PT Intiland Development Tbk, Sinarto Dharmawan mengatakan, Indonesia sebagai negara yang rawan bencana memerlukan standar bangunan yang cocok dengan kondisi ini dan seharusnya seluruh pelaku konstruksi dan masyarakat harus memahami standar bangunan.

Di samping itu, kata Sinarto, Indonesia juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang telah meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah dan arsitektural yang memiliki nilai budaya tinggi. Maka  itu hal tersebut harus terus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan

"Dengan banyaknya isu-isu penting tentang bangunan maka beberapa orang inisiator menggagas momentum yang secara rutin setiap tahun dapat terus menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan kualitas bangunan, untuk masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang dimiliki untuk Indonesia yang lebih baik," tukas Sinarto.

Guna menuju Surabaya Green City 2020 dan bersamaan akan dilaksanakan Hari Bangunan Indonesia (HBI) pada 11 Nopember 2014. Komunitas pecinta gedung tinggi atau pencakar langit yang disebut Skyscrapercity, menggelar Gathering Nasional IV, di pusat perkantoran Spazio, Surabaya, Jawa Timur.

HBI mempunyai visi yakni membentuk manusia pembangun yang berkualitas untuk mewujudkan bangunan dan infrastruktur berkualitas, serta berkelanjutan bagi generasi masa depan yang sehat dan sejahtera.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya