Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10.184 personel gabungan Polri, TNI, dan Satpol PPP dikerahkan untuk mengamankan pelantikan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta yang direncakan Selasa 18 November. Pengerahkan pasukan sebanyak itu untuk menghadapi serangkaian aksi unjuk rasa penolakan terhadap pelantikan itu.
"Kekuatan yang kita gelar yaitu ada 10.184 personel. Yang mana pengamanan untuk di lokasi," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono, Senin (17/11/2014).
"Total ada 10.184 personil gabungan dari aparat Polda Metro Jaya, Kodam Jaya (TNI), dan Pemda DKI (Satpol PP). Ini merupakan bentuk kesiapan aparatur untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menyambut prosesi pelantikan ini," imbuh dia.
Unggung mengatakan, pihaknya sudah melakukan serangkaian persiapan hingga gladi lapangan di lokasi pelantikan. Polisi menyiapkan beberapa rekayasa pengamanan.
"Di DPRD DKI itu ada 4 ring. Ring 1 itu di lokasi, ring 2 di jalanan, ring 3 di pintu ada 3 pintu di sana, kiri, tengah, dan kanan, dan ring 4 adalah penyekatan," jelas Unggung.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu memastikan, akan melakukan pengamanan dengan baik bagi warga yang akan unjuk rasa. Bahkan, jajarannya akan melayani pengamanan selama unjuk rasa berlangsung.
"Kita laksanakan pengamanan unjuk rasa, tetap saya sampaikan ke anggota untuk layani unjuk rasa dengan pendekatan persuasif dan simpatik. Kita berpacuan pada Perkap dan Protap. Jadi pelaksanaan unjuk rasa di depan umum saya jamin kemerdekaannya," tandas Unggung.
Pagi tadi, Polri dan TNI dari jajaran Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar apel siaga di Mapolda Metro Jaya. Apel ini dilakukan sebagai persiapan pengamanan pelantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. (Mut)