Demo BBM Naik, Buruh Tangerang Tuntut UMK Rp 3,7 Juta

Ribuan buruh dari berbagai aliansi pekerja se-Tangerang Raya itu protes kenaikan harga BBM bersubsidi.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Nov 2014, 08:37 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2014, 08:37 WIB
(lip6 Pagi) Blokir Tol
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi ribuan buruh di pintu masuk Tol Bitung membuat arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Merak lumpuh total. Truk dan mobil pribadi tak bergerak hingga 17 km.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (20/11/2014), ribuan buruh dari berbagai aliansi pekerja se-Tangerang Raya itu protes kenaikan harga BBM bersubsidi dan meminta Presiden Joko Widodo menurunkan kembali tarif BBM premium.

Mereka juga menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Tangerang menjadi Rp 3,7 juta. Para buruh sempat membuka-buka baju dan mematikan mesin kendaraan sebagai simbol adalah orang yang tertindas.

Setelah puas menutup jalan tol, para buruh bergerak ke Kantor Dinas Tenaga Kerja kabupaten Tangerang untuk mengawal rapat pleno penetapan komponen standard kebutuhan hidup layak tahun 2015.

Protes para buruh dari berbagai elemen juga berlangsung di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat. Mereka menolak kenaikan harga BBM karena upah minium kota (UMK) yang telah direkomendasikan pada tahun 2015 oleh Walikota Bogor Bima Arya hanya 13% dari UMK 2014.

Padahal para buruh meminta kenaikan upah hingga 30%. Kenaikan 13% mereka anggap jauh dari cukup akibat dampak kenaikan harga BBM. Mereka meminta anggota DPRD untuk mendesak Pemerintah Kota Bogor mengubah kembali rekomendasi UMK versi pemerintah kota.

Aksi itu berakhir setelah perwakilan buruh berdialog dengan anggota DPRD. Meski berlangsung damai, aksi unjuk rasa mendapatkan pengamanan dari aparat kepolisian.

Di Bekasi, Jawa Barat, buruh juga turun ke jalan untuk mengawal keputusan Dewan Pengupahan terkait UMK Bekasi tahun 2015. Mereka mengepung Kantor Kecamatan Cikarang Timur dan menutup jalan utama kawasan industeri EJIP Cikarang dan pintu gerbang tol kawasan industri M-2.100 Cibitung.

Kemarin 19 November, Kantor Kecamatan Cikarang Timur memang menjadi lokasi perundingan antara pihak Dewan Pengupahan Apindo Dinas Tenaga Kerja dan Buruh yang diwakili berbagai serikat di Kabupaten Bekasi.

Hingga petang, hasil perundingan tidak membuahkan hasil. Para buruh yang kesal akhirnya bergerak menutup perempatan jalan utama. Ratusan kendaraan roda 4 dan 2 pun terjebak macet sepanjang 1 km.

Ribuan buruh mengancam akan kembali turun ke jalan hari ini karena keputusan UMK Kabupaten Bekasi belum juga final. Para buruh menuntut UMK Bekasi sekitar Rp 3 juta lebih.

Sementara itu di Bandung,  Jawa Barat, pemblokadean jalan sambil unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM juga berlansung. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bandung berjalan kaki dari kawasan Taman Flexi menuju SPBU di kawasan Jalan Dago.

Aksi mahasiswa dilakukan dengan cara menutup seluruh bagian jalan sehinga arus lalu lintas tersendat. Bahkan mahasiswa sempat menyandera sebuah truk untuk dijadikan pangung orasi.

Mahasiswa juga mengelar aksi di areal SPBU. Selain berorasi, mahasiswa juga melakukan aksi teaterikal dengan tokoh berupa pocong yang menggambarkan akibat kebijakan Presiden Jokowi masyarakat Indonesia ibarat mayat hidup.

Aksi mahasiswa mendapat kawalan sejumlah petugas kepolisian. Setelah puas menggelar aksi, mereka pun membubarkan diri. (Vra/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya