Liputan6.com, Makassar - Polisi bersama warga langsung mengejar mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulawesi Selatan yang memblokade Jalan Rappocini yang berada di depan kampus mereka. Aksi mahasiswa itu terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (19/11/2014), meski bentrokan diwarnai saling lempar batu dan busur panah, mahasiswa akhirnya bisa dipukul mundur hingga berlarian masuk ke dalam kampus.
Baca Juga
Jokowi Turun Gunung di Jakarta dan Jateng, PDIP: Tanda Elektabilitas RK dan Luthfi Merosot
Top 3 Berita Hari Ini: Demi Dukung Maarten Paes di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Model Top Luna Bijl Datang ke Jakarta
4 Fakta Pertemuan Jokowi dan Ridwan Kamil di Jakarta, Ajak Blusukan hingga Undang Kampanye Akbar
Aksi yang berlangsung saat menjelang Magrib itu mengakibatkan sejumlah kaca kampus UIT pecah terkena lemparan batu yang digunakan warga untuk menyerang mahasiswa.
Advertisement
Sementara itu, Jalan Andi Pangeran Pettarani memanas lagi Rabu petang menjelang malam setelah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) melempari polisi dengan batu bom molotov dan melontar busur panah.
Namun ulah para mahasiswa langsung dibalas dengan menembakan gas air mata dan menyemprotkan air dari water canon untuk membubarkan mereka.
Bentrokan baru mereda setelah anggota TNI dipimpin Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar langsung turun menghadapi pendemo.
Para mahasiswa pun bubar setelah berdialog dengan Pangdam, namun akibat bentrokan itu, pagar besi kampus UNM rusak karena tertabrak kendaraan polisi. Jalan Andi Pangeran Pettarani yang menjadi pusat aksi kembali bisa dilewati pada rabu malam. (Vra/Riz)