Ahok: Ada Mafia Tanah Bermain di Sodetan Kali Ciliwung

Akibatnya, kata Ahok, pembangunan sodetan Ciliwung pun terhambat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 20 Nov 2014, 15:29 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2014, 15:29 WIB
Kilas Balik Ahok, Gubernur Baru Jakarta
Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II. (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuding mafia tanah atau makelar menyebabkan sulitnya proses negosiasi harga ganti rugi kepada warga yang bermukim di bantaran Kali Ciliwung. Akibatnya pembangunan sodetan Ciliwung pun terhambat.

"Ada mafia-mafia tanah yang bermain," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Padahal, menurut Ahok, banyak warga yang sudah ikhlas untuk pindah dan menerima besaran ganti rugi sesuai harga pasar. Namun, lanjut dia, mafia tanah ini menekan warga dan pemerintah.

Para mafia ini, sambung Ahok, menuntut agar Pemprov DKI Jakarta membayar ganti rugi di awal sebelum warga pindah. Apabila pemerintah sudah beri ganti rugi, lahan itu malah dijual kembali ke pihak lain.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, selama ini uang untuk warga banyak melewati calo. Sehingga, uang ganti rugi menjadi berkurang.

"Selama ini disikat dulu kan, udah disikat, mesti lewat calo juga minta uangnya. kan kurang ajar," tandas Ahok. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya