Liputan6.com, Bantul - Senja berlabuh di Pantai Trisik, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Hangatnya mentari membuat ratusan burung tak beranjak. Dari kawasan delta yang menjadi pertemuan Sungai Progo dan laut selatan, kawanan burung migran dari belahan bumi bagian utara berkumpul pada musim migrasi.
Sekelompok burung kedidi leher merah terlihat masih bersemangat mencari makanan. Burung mungil ini berkembang biak di Alaska dan Siberia. Pada musim dingin, mereka bermigrasi ke Australia dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Burung kaki rumbai kecil mencari kehangatan di tumpukan pasir delta. Kelompok dara laut jambul tak ketinggalan menikmati hangatnya mentari sore di Pantai Trisik.
Dara laut jambul termasuk burung pantai asal Indonesia. Jenis ini berbeda dengan burung pantai migran yang hanya mencari makan di daerah tujuan migrasi.
Seekor trinil pembalik batu sibuk mencari udang kecil dari balik benda apapun di pasir delta. Ada 2 jenis subspesies burung trinil pembalik batu. Interpres yang berasal dari wilayah Arktik, yakni Kanada Utara, Greenland, Eurasia Utara dan Alaska Barat Laut.
Subjenis lainnya yakni morinella yang berkembang biak di Alaska Timur Laut dan sebagian besar wilayah Kanada.
Trinil pembalik batu adalah tipe burung yang setia pada pasangan alias monogami. Tercatat usia tertua burung ini bisa mencapai 19 tahun.
Trinil juga dikenal sebagai penerbang tangguh. Ketika musim migrasi, burung kecil ini mampu terbang nonstop dari Australia hingga Taiwan tanpa beristirahat.
Lebih istimewa burung trinil nordman. Jenis ini tergolong langka. Populasinya diperkirakan kurang dari 1.000 ekor. Bahkan organisasi Birdlife International memperkirakan, kini jumlahnya hanya sekitar 300 hingga 600 individu di seluruh dunia.
Lain lagi burung kedidi besar. Dari gelang putih hitam yang terpasang di kaki bisa diketahui satwa ini berasal dari wilayah Chongming, Tiongkok. Gelang semacam itu yang digunakan dunia internasional untuk mengamati gerak migrasi burung pantai.
Matahari mulai kembali ke peraduan. Malam memaksa ribuan burung layang api ini beristirahat di pusat Kota Yogyakarta. Mereka memadati sebuah pusat perbelanjaan. Tak hanya sudut bangunan, pohon hingga kabel listrik menjadi tempat mereka melepas penat.
Di wilayah Caruban, Jawa Timur, fenomena serupa juga terjadi. Kawanan burung layang api yang berasal dari bumi bagian utara ini menghabiskan malam untuk beristirahat.
Setiap tahun di bulan Oktober hingga Februari, burung-burung ini mengunjungi kota-kota di wilayah tropis untuk bermigrasi.
Bagaimana kehidupan burung-burung migran di sejumlah daerah di Indonesia ini? Saksikan selengkapnya video Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (23/11/2014), di bawah ini:
Musim Migrasi Burung di Pantai Trisik Yogyakarta
Pada musim dingin, burung-burung tersebut akan bermigrasi ke wilayah Australia dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
diperbarui 24 Nov 2014, 04:00 WIBDiterbitkan 24 Nov 2014, 04:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kreatinin Darah Adalah Indikator Penting Fungsi Ginjal: Panduan Lengkap
Biaya Paspor Naik Desember 2024, Berapa dan Bagaimana Prosedur Pembuatannya?
Samsung W25 dan W25 Flip Diluncurkan, Cek Spesifikasi dan Harganya!
Harga Emas Perkasa Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Kisah Karomah Sunan Giri Selamatkan Kapal Penuh Barang Dagangan Saudagar yang Tenggelam di Laut
Pesan Moral dan Link Streaming Drama Jepang Great Teacher Onizuka di Vidio
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti
Broth Adalah: Manfaat dan Cara Membuat Kaldu Sehat untuk Tubuh
Lost and Found Adalah: Panduan Lengkap Pengelolaan Barang Hilang dan Temuan
Gurindam 12 Adalah Gurindam Karya Raja Ali Haji: Warisan Sastra Melayu yang Abadi
Lotus Birth Adalah Metode Persalinan Alami yang Kontroversial
Bahlil Lahadalia Lantik Djoko Siswanto jadi Kepala SKK Migas, Ini Profilnya