Ambil Black Box AirAsia, Penyelam Bawa Gergaji dan Linggis

Selain visibility atau jarak pandang tidak ada, arus di kedalaman lokasi ekor tersebut sangat deras.

oleh Rochmanuddin diperbarui 08 Jan 2015, 10:06 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 10:06 WIB
Penampakan Ekor AirAsia QZ8501 yang Berhasil Ditemukan
Penampakan sejumlah huruf yang melekat pada ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan Tim SAR di Perairan Selat Karimata, Rabu (7/1/2015).(Dokumentasi TNI)

Liputan6.com, Laut Jawa - Tim penyelam TNI AL berhasil menemukan 3 benda bagian dari ekor pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Laut Jawa. Namun tidak menemukan jenazah maupun black box atau kotak hitam.

Serma Marinir Boflen Sirait mengaku cukup kesulitan menyelami rongga bagian ekor AirAsia. Selain visibility atau jarak pandang tidak ada, arus di kedalaman lokasi ekor tersebut sangat deras. Belum lagi kondisi ekor yang sudah sebagian hancur.

"Kita sulit ke rongga belakang, takut terjebak di dalem rongga itu. Karena posisi ekor kan nungging, arus kan deras. Skubanya (alat penyelam) mentok terus ke atap," ungkap Boflen saat berbincang dengan Komandan KRI Banda Aceh Letkol Laut (P) Arief Budiman di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Kamis (8/1/2015).

Arief pun menjelaskan posisi atau letak black box secara detail melalui gambar di ponselnya kepada Boflen selaku komandan penyelaman ekor AirAsia. Ia menunjukkan ruang ekor pesawat AirAsia, tempat black box di ekor sebelah kanan.

Karena itu, Arief menyarankan agar menyusuri melalui pintu kanan untuk menuju ke lokasi black box. Baru kemudian memotong penyangga atau tempat black box berada.

"Jadi nanti harus digorok di sisi penyangga black box. Soalnya kita kan nggak tahu apa black box ini dibaut atau dilas. Makanya nanti digergaji saja, terus diangkat bareng papannya," ujar Arief.

Karena itu, penyelam pun mempersiapkan peralatan berupa 2 gergaji besi, 1 kapak dan 1 linggis untuk mendapatkan black box yang diduga masih berada di ekor pesawat AirAsia.

Tim SAR menemukan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 di zona tambahan 2 kawasan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Pada Rabu kemarin sekitar pukul 05.00 WIB, kapal Geosurvei melaporkan ke Basarnas terkait temuan objek di dasar laut.

Setelah itu, Robotic Otomatic Vehicle (ROV) diminta untuk terjun dan melihat dari dekat objek ke-12 yang telah ditemukan itu. Setelah dipotret, ada tanda khusus yang menunjukkan objek itu adalah bagian ekor pesawat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya