Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Rokan Hilir Terendam Banjir

Berdasarkan laporan Dinas Sosial Rohil, ada 9 kepenghuluan (daerah) di bantaran Sungai Rokan, dengan 11.880 penduduk yang menjadi korban.

oleh M Syukur diperbarui 11 Jan 2015, 20:32 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2015, 20:32 WIB
Banjir-Aceh
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Pekanbaru - Tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Rokan Hilir membuat Sungai Rokan dalam beberapa hari ini meluap. Akibatnya, sekitar 1.980 rumah di kabupaten tersebut direndam banjir dan menyebabkan aktivitas pendidikan lumpuh.

Berdasarkan laporan Dinas Sosial Rokan Hilir, ada 9 kepenghuluan (daerah) di bantaran Sungai Rokan, dengan 11.880 penduduk yang menjadi korban. Sekretaris Camat Tanah Putih Nuraini menyebut volume air yang merendam ribuan rumah warga masih tinggi.

"Sampai saat ini, daerah yang terendam banjir itu daerah-daerah yang berada di bantaran Sungai Rokan," ujarnya, Minggu (11/1/2015).

Adapun 9 kepenghuluan yang terendam adalah Kepenghuluan Putat sebanyak 185 unit rumah dengan 1.110 jiwa, Kepenghuluan Ujung Tanjung 355 unit rumah dengan 2.130 jiwa, Kepenghuluan Rantau Bais 256 rumah dan 2 rumah ibadah dan penduduk 1.536 jiwa.

"Selanjutnya, Kepenghuluan Sintong Pusaka sebanyak 123 rumah dengan 738 jiwa, Kelurahan Sedinginan 338 rumah dan 6 rumah ibadah dan 2.028 jiwa, Kepenghuluan Teluk Berembun 211 rumah dengan 1.266 jiwa, Kepenghuluan Sintong Bakti sebanyak 9 rumah, 54 jiwa. Kepenghuluan Sekeladi 238 rumah dengan 1.428 jiwa, serta Kepenghuluan Sekeladi Hilir 265 rumah dengan 1.590 jiwa," terang dia.

Selain merendam rumah warga, banjir yang melanda Kecamatan Tanah Putih ini juga mulai berdampak pada aktivitas proses belajar mengajar.

"Jangan sampai anak-anak kita ini putus sekolah, artinya jangan sampai tidak belajar," kata Asisten III Pemkab Rohil Ali Aspar, usai meninjau lokasi banjir.

Sebagai solusi, Ali Apar akan mencari gedung atau rumah tertentu, yang akan dijadikan tempat belajar-mengajar sementara. "Intinya jangan sampai terputus, jangan sampai anak kita tak belajar," tegas Ali.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Khairul Azam mengatakan, sudah satu minggu sejak awal sekolah selama musim banjir, proses belajar-mengajar dialihkan ke rumah.

"Satu minggu ini, sejak awal sekolah, selama musim banjir ini, kita alihkan ke rumah. Berdasarkan laporan, 8 sekolah dari tingkat SD sampai SLTA," kata dia.​ (Ado/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya