Basarnas Akui Angkat Benda Mirip Black Box CVR AirAsia

Soelistyo menyatakan, dirinya bukanlah pihak yang berwenang untuk memastikan penemuan benda diduga black box AirAsia tersebut.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 13 Jan 2015, 13:39 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 13:39 WIB
Kepala Basarnas bicara tentang black box AirAsia
Soelistyo menyatakan, dirinya bukanlah pihak yang berwenang untuk memastikan penemuan benda diduga black box AirAsia tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah benda diangkut dari bawah laut oleh tim evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Di antara barang-barang tersebut, terdapat sebuah benda mirip kotak hitam (black box) pesawat berisi data rekaman suara di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR).

Hal ini diakui oleh Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo.

"Ada beberapa benda diangkat. Banyak benda yang mirip (CVR)," ucap dia usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, di Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Namun, dia mengaku belum bisa menyampaikan apakah benar benda yang diangkat itu merupakan CVR AirAsia. Soelistyo menyatakan, dirinya bukanlah pihak yang berwenang untuk memastikan hal tersebut. Melainkan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Saat ini, Ketua KNKT Tatang Kurniadi sendiri sedang dalam perjalanan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk memastikan informasi ini.

"Kalau saya belum mendapatkan konfirmasi laporan dari Ketua KNKT, saya tidak akan pernah menyampaikan," ucap dia.

Soelistyo menuturkan, saat hasil pemeriksaan menyimpulkan jika plat dan serial number membuktikan benar benda itu CVR, barulah saat itu dia bisa menyampaikan kabar tersebut secara resmi.

Pencarian black box AirAsia, sambung dia, adalah tugas tambahan Basarnas untuk membantu KNKT. Sementara, tugas utama Basarnas yakni mencari korban. "Yang punya kewenangan memastikan itu CVR adalah KNKT. Saya berpegang pada aturan main dan mekanisme. Sebelum ada konfirmasi dari Ketua KNKT, saya belum mau sampaikan," tandas Soelistyo. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya