Jakarta Segera Miliki Jalur Busway Layang

Pembangunan Koridor XIII Transjakarta berbentuk jalan layang atau elevated bus rute Ciledug-Tendean ditargetkan rampung 2016.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 15 Jan 2015, 13:45 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2015, 13:45 WIB
Bus Transjakarta
Bus Transjakarta (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Koridor XIII Transjakarta berbentuk jalan layang atau elevated bus rute Ciledug-Tendean, ditargetkan rampung 2016 mendatang. Saat ini proyek tersebut sudah memasuki tahap penelitian kontur tanah untuk pondasi tiang jalan oleh pihak ketiga.

Menurut Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo, perencanaan dan desain pembangunan jalan layang tersebut masih dalam proses.

"Pengerjaan desain swasta dipastikan rampung Maret 2015, terhitung 3 bulan sejak awal perencanaan pada Desember 2014 lalu. Setelah desain selesai, pengerjaan bisa langsung dilaksanakan," kata Heru di Balaikota Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Penelitian kontur tanah, lanjut dia, telah dilakukan di pinggir Jalan Kapten Tendean menuju ke arah Mampang, yang dilakukan PT Yasa. ‎Ada 8 paket pengerjaan dalam pembangunan koridor baru ini yang rencananya memiliki 12 halte.

"Jalan layang akan memiliki total panjang lintasan 9,4 kilometer yang terbentang dari Ciledug hingga Jalan Kapten Pierre Tendean. Memiliki lebar 9 meter dan tinggi sekitar 12 hingga 20 meter," jelas Heru.

Anggaran pembangunan jalan layang itu mencapai Rp 2,5 triliun, yakni Rp 200 miliar untuk biaya konsultan perencanaan, desain awal dan konsultan manajemen. Sementara untuk pembangunan fisiknya mencapai Rp 2,3 triliun. Biaya pembangunannya menggunakan anggaran multiyears atau tahun jamak.

"Anggaran pembebasan tetap disediakan. Hanya saja kami mencoba untuk meminimalisir agar tidak terjadi pembebasan lahan yang besar," ujar Heru.

Tak hanya membangun jalur Transjakarta layang Ciledug-Tendean, Dinas Bina Marga juga merencanakan 3 jalur layang lainnya, yaitu Tendean-Kalimalang, Manggarai-Depok, dan Kampung Melayu-Pulogebang. (Ado/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya