Sempat Ditelepon Atasan, Wakapolsek Ternyata Bunuh Diri

Mayat Wakapolsek Banyumanik Sunarto ditemukan istrinya, Nanik, di lantai samping tempat tidur.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 16 Jan 2015, 17:53 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2015, 17:53 WIB
Sempat Ditelepon Atasan, Wakapolsek Ini Ternyata Bunuh Diri
Tim Inafis Polrestabes Semarang sedang olah TKP di rumah Wakapolsek AKP Sunarto. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Berita duka menyelimuti Polsek Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, atas kematian Wakapolsek Banyumanik AKP Sunarto. Rasa duka mendalam dirasakan karena kematian Sunarto tidak wajar.

Tubuh Sunarto ditemukan telentang tak bernyawa di lantai samping tempat tidur, di rumah dinasnya di kompleks Asrama Polisi Banyumanik, Semarang.

Hasil olah TKP sementara, AKP Sunarto diduga bunuh diri menggunakan racun. Sebab, di sekitar jenazah ditemukan banyak bekas muntahan dan tubuh sudah lebam. Dari kondisi tubuhnya, korban diperkirakan tewas 12 jam sebelum ditemukan.

Mayat Sunarto ditemukan oleh istrinya, Nanik, Jumat (16/1/2015), sekitar pukul 13.30 WIB. "Kasat mata dugaan sementara diduga bunuh diri. Pertama ditemukan istrinya pukul 13.30," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono.

Melihat kejadian ini, sang istri langsung melapor ke Polsek Banyumanik. Atas laporan tersebut, petugas datang bersama tim Inafis Polrestabes Semarang. Hanya saja sejumlah jurnalis yang mencoba meliput peristiwa ini sempat dihalang-halangi seorang anggota polisi.

"Badan sudah lebam hitam. Ada beberapa sampel dan barang yang diambil labfor. Dugaan racun, untuk pastikan dibawa ke labfor," ucap Djihartono. Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab Sunarto mengakhiri hidupnya.

Kematian Sunarto membuat keluarga dan rekannya kaget. Sebab hari-hari terakhir sebelum Sunarto mengakhiri hidupnya, tidak terlihat perubahan sikap. Bahkan hari ini, Kapolsek sempat menghubungi nomor telepon genggam Sunarto namun tidak diangkat.  

"Kemarin masuk kerja. Hari ini tidak masuk, Kapolsek menelepon tidak diangkat. Anggota langsung diminta cari tahu. Ini rumah dinasnya, tinggal sendiri. Tapi dia juga ada rumah di daerah Ketileng," kata Djihartono.

Ada dugaan, AKP Sunarto bunuh diri karena frustasi penyakitnya tak kunjung membaik. Namun hingga kini polisi masih menyelidiki riwayat penyakit Sunarto. "Itu dia, riwayat sakit masih didalami," kata Djihartono. (Sun/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya