Komisioner Komnas HAM: HP Kami Disadap, Tapi Tak Tahu Pelakunya

Nur Kholis tak mau menduga-duga pihak yang me‎nyadap komunikasi di telepon genggamnya, apalagi tujuan dari perbuatan tersebut.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 31 Jan 2015, 18:22 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2015, 18:22 WIB
Komisioner Komnas HAM Sambangi KPK
Komisioner Komnas HAM, Nur kholis, saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/1/2015) Kedatangannya untuk meminta keterangan, melengkapi penyelidikan berkaitan dengan dugaan kriminalisiasi terhadap pimpinan KPK oleh Polri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komnas HAM Nur Kholis mengungkapkan adanya penyadapan yang dilakukan saat dirinya tengah berkomunikasi melalui telepon genggam dengan salah satu anggota Tim 9, Imam Prasodjo. Tim 9 atau Tim Independen yang beranggotakan 9 orang tokoh dibentuk Presiden Joko Widodo untuk memberikan masukan seputar kisruh KPK-Polri.

"Waktu itu Pak Imam telepon saya, saat ngobrol dia bilang bicara hati-hati, karena sedang disadap," kata Nur Kholis di Jakarta, Sabtu (31/1/2015).

Karena merasa tak aman berkomunikasi dengan berbicara lewat telepon genggam, kini Nur Kholis beralih menggunakan sarana komunikasi lain yang dirasa lebih aman.

"‎HP kami sekarang disadap. Jadi kita komunikasi lewat whatsapp saja," jelas dia.

Nur mengatakan tidak membicarakan hal substansial dengan Imam. Nur merupakan ketua tim penyelidikan dugaan pelanggaran HAM pada kasus penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh petugas Bareskrim Polri.

Selain dengan Imam, Nur juga berkomunikasi dengan anggota Tim 9 lainnya, yakni mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie. "Bicara soal perlunya mediasi ‎KPK-Polri sekaligus meredakan ketegangan," tutur dia.

Nur tak mau menduga-duga pihak yang me‎nyadap komunikasi di telepon genggamnya, apalagi tujuan dari perbuatan tersebut. "Tidak tahu. Mungkin saja memang ada penyadapan, tapi kita tidak tahu siapa pelakunya kan," tandas Nur Kholis. (Ado/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya