Jokowi: Kisruh KPK dan Polri Ini Rumit...

Kendati berada di negara lain, Jokowi mengaku tetap memantau situasi politik yang terjadi saat ini

oleh Luqman Rimadi diperbarui 06 Feb 2015, 21:55 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2015, 21:55 WIB
Jokowi: Kisruh KPK dan Polri Ini Rumit...
Kendati berada di negara lain, Jokowi mengaku tetap memantau situasi politik yang terjadi saat ini

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Di tengah masih memanasnya hubungan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, Presiden Joko Widodo atau Jokowi justru melakukan kunjungan kenegaraan selama 5 hari ke 3 negara, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.

Kendati berada di negara lain, Jokowi mengaku tetap memantau situasi politik yang terjadi saat ini. Termasuk mengenai beredarnya isu bahwa Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akan menggeledah Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

"Ya tentu, setiap jam saya ikuti, setiap jam saya telepon. ‎Setiap jam lho, saya telepon," ujar Jokowi di sela-sela kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia di Kota Kuala Lumpur, Jumat (6/2/2015).

Namun demikian, saat ditanya mengenai kebenaran kabar tersebut dan ditanya mengenai kemungkinan yang terjadi bila seluruh komisioner KPK ditetapkan sebagai tersangka, Jokowi enggan berkomentar banyak. Ia mengaku baru mau berkomentar banyak sepulangnya dari kunjungan kenegaraannya.

Jokowi berjanji segala opsi yang telah ditentukan dan keputusan yang akan diambil terkait nasib Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan akan ditentukan pekan depan.

"Nanti lah kan belum. Minggu depan akan segera kita putuskan. Karena ini ada proses masyarakat yang tidak tahu, ada proses pengajuan APBN-P, yang masih dalam proses, ada proses hukum baik yang di Polri maupun di KPK, itu juga harus kita hormati. Lalu ada proses hasil paripurna Dewan (DPR) yang memutuskan untuk memberhentikan Kapolri dan melantik Kapolri yang baru," papar Jokowi.

Jokowi pun mengungkapkan, sejak awal ia ingin agar kisruh KPK dan Polri segera berakhir dan membuat keputusan yang cepat untuk menyelesaikan kekisruhan yang terjadi saat ini. Namun, Jokowi mengakui apa yang terjadi saat ini bukan hanya persoalan hukum biasa.

"Ya memang ada prosedur hukum di Polri dan KPK yang dua-duanya bertindihan. Ini sulit. Saya pengennya ada masalah 24 jam selesai, ganti masalah lain, tapi ini bertumpukan, jadi ambilnya itu harus hati-hati. Jadi rumitnya ada di situ," ucap Jokowi.

Lalu kapan tepatnya segala kerumitan tersebut diputuskan? Pak Presiden tidak menjawabnya secara detail.

"Yang pokoknya minggu depan, tunggu saja tanggal mainnya," tandas Jokowi. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya