Dermaga di Pulau Seribu Jadi Perhatian Wagub Djarot

Di Pulau Pramuka, ada dermaga yang bagiannya sudah ambles.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 07 Feb 2015, 14:42 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2015, 14:42 WIB
Djarot blusukan di Bus Transjakarta
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan di Bus Transjakarta (Liputan6.com/ Luqman Rimadi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat mengunjungi beberapa pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta sejak Jumat 6 Februari 2015 kemarin. Dari Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, hingga Pulau Karya disambanginya.

Satu hal yang menjadi perhatian mantan Walikota Blitar itu selama berada di sana, yakni kondisi dermaga. Menurut dia, bangunan dermaga di Pulau Seribu memang cukup baik, namun masih perlu diperkokoh lagi.

Sebab, di dermaga Pulau Pramuka ada bagian yang sudah ambles. Di tambah lagi, masih banyak dermaga-dermaga di daerah lain yang tak memadai kondisinya.

"Fasilitas dermaganya yang perlu diperbaiki. Kurang representatif. Dermaganya harus baik," kata Djarot di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (7/2/2015).

Kapal Hadiah

Selain itu dia juga menyoroti kondisi transportasi dari dan ke Kepulauan Seribu. Menurut Djarot, alternatif transportasinya sudah cukup banyak. Bahkan, sambung dia, Kementerian Perhubungan juga akan memberikan hibah berupa kapal perintis berkapasitas 200 orang.

Kapal itu nantinya bisa digunakan mengantar penduduk hingga ke titik paling ujung, yaitu Pulau Sabira.

"Masalah transportasi Jakarta ke sini, banyak alternatif. Cuma dermaga yang di daratan Jakarta itu perlu diperbaiki. Kalau transportasinya mah banyak," tutur Djarot.

Sementara, Bupati Kepulauan Seribu Tri Joko mengatakan, salah satu dermaga yang membutuhkan perbaikan adalah dermaga di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Selain kondisi fasilitasnya yang sangat kurang, kapal-kapal ojek harus mengantre lama untuk bisa bersandar di Dermaga Kali Adem.

"Kita ingin memperbanyak ojek kapal supaya para penumpang tidak menunggu lama. Tapi yang jadi masalah itu dermaga yang berada di daratan," ujar dia.

"Misalnya, saat kapal masuk Kali Adem. Orang datang kan kecium bau. Harus dibenahi dulu. Saya sudah bicara supaya Bina Marga dan Tata Air membereskan agar terwujud jalan air yang berkelas dunia," tandas Tri Joko. (Ndy/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya