Jenazah Pilot AirAsia QZ8501 Ditemukan Paling Dicari

Tim SAR telah menemukan jenazah pilot di kokpit pesawat AirAsia QZ8501. Kabar ini pun menjadi terpopuler.

oleh Rizki GunawanAhmad Romadoni diperbarui 08 Feb 2015, 08:38 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2015, 08:38 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR berhasil mengevakuasi jasad pilot AirAsia QZ8501. Namun begitu, Ketua Basarnas belum dapat memastikan apakah itu jasad pilot atau kopilot.

Berita itu menjadi kabar yang paling dicari oleh sahabat Liputan6.com sepanjang Sabtu 7 Februari 2015. Selain itu ada kabar dari presiden Joko Widodo yang ingin disebutnya dengan Jokowi saja.

Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (8/2/2015)

1. Jenazah Pilot AirAsia Ditemukan

Tim SAR telah menemukan dan mengevakuasi jasad pilot AirAsia 8501 di kokpit pada Jumat 6 Februari 2015 petang. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Faustinus Henry Bambang Soelistyo mengatakan saat ditemukan di kokpit pesawat AirAsia, jenazah tersebut mengenakan seragam pilot.

Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah jasad tersebut sebagai pilot atau kopilot. Karena, kata dia, yang menentukan itu adalah tim DVI.

Selengkapnya.

2. Calon Presiden Suriname Keturunan Banyumas

Seorang calon presiden di Suriname, Raymond Sapoen diketahui berdarah Banyumas, Jawa Tengah. Hal itu diakui langsung oleh Raymond yang pernah menjadi menteri Suriname.

"Saya adalah generasi ketiga. Saya punya catatan tentang leluhur saya, namun yang pasti adalah mereka berasal dari Banyumas," ujar Raymond dalam percakapan telepon dari Paramaribo, Suriname,  seperti dikutip Liputan6.com dari BBC, Sabtu (7/2/2015).

"Saya tidak tahu persis apakah masih ada saudara, saya tidak punya kontak, saya perlu riset lagi,” tambah Raymond dalam campuran bahasa Jawa dan Inggris.

Selengkapnya.

3. Beda Pendapat, Kim Jong-un Eksekusi Mati Jenderal Korut

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan telah mengeksekusi mati seorang jenderal militer negaranya lantaran perbedaan pendapat. Sang jenderal dikabarkan tak setuju dengan langkah Jong-un.

Menurut seorang pejabat Korea Selatan (Korsel) yang enggan menyebutkan identitasnya, jenderal itu diketahui bernama Pyon In Son yang menjabat sebagai Kepala Operasi Militer Korean People's Army. In Son dieksekusi bulan lalu.

Selengkapnya.

4. Tangisan Keluarga Siswi SMP yang Tewas Dihukum Lari

Melihat putri sulungnya Ranita Lintang sudah terbujur kaku tak bernyawa, Nila dan keluarganya tak kuasa menahan tangis. Mereka tak menyangka nyawa putrinya melayang saat menjalani hukuman lari keliling lapangan dari sang guru di sekolah.

Atas tewasnya pelajar SMP berusia 13 tahun itu, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (7/5/2015), keluarga akan membawa kasus ini ke meja hijau atau pengadilan.

Selengkapnya.

5. Sebut Saja 'Presiden Jokowi', Bukan 'Joko Widodo'

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengeluarkan Surat Edaran terkait penyebutan khusus 'Presiden Jokowi'. Kata dia, surat edaran itu berdasarkan perintah Sekretariat Kabinet (Setkab) agar terwujud keseragaman penyebutan nama dan jabatan Presiden.

Ketidakeragaman penyebutan nama presiden itu kerap terjadi dalam berbagai acara formal di sejumlah daerah. Mendagri pun meminta tak perlu menyebut Yth Bapak Ir Haji Joko Widodo, tapi disingkat menjadi Yth Presiden Indonesia Bapak Jokowi.

Selengkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya