Menteri Anies Tegaskan Tak Ada UN Online, Tapi...

UN yang dimaksud bukanlah menggunakan soal secara online.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Feb 2015, 11:20 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2015, 11:20 WIB
Suasana Ujian Nasional SMPN 4 Jakarta
Peserta Ujian Nasional saat mengisi lembar jawaban di SMPN 4, Jakarta, (5/5/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mendikbud Anies Rasyid Baswedan menegaskan tidak ada Ujian Nasional (UN) secara online. UN yang dimaksud bukanlah menggunakan soal secara online namun soal berbasis komputer.

"Sebetulnya namanya bukan online, tapi UN berbasis komputer. Itu dilakukan sebagai uji coba di sekolahnya yang infrastrukturnya siap dan sekolahnya bersedia. Kalau masalah peretasan jadi makanya bukan online, ini computer base. Computer base itu soal dibawa dicocokkan dan dipakai di situ," jelas Anies di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Sabtu (14/2/2015) malam.

UN berbasis komputer ini menurut Anies, masih dalam tahap uji coba. Oleh karena itu akan dilaksanakan di sekolah yang bersedia saja. Karena banyaknya sekolah di Indonesia maka Kemendikbud akan melihat hasil dari uji coba di beberapa sekolah.

"Itu sifatnya kerjasama. Sekolah menyatakan bersedia. Infrastruktur siap. Dari Jakarta melakukan assesment dan dinilai siap maka dijadikan tempat uji coba. Kenapa ujian berbasis komputer menarik? Karena dengan begitu tidak perlu dilakukan satu hari serempak. Kenapa tidak satu hari serempak? Karena soalnya tidak hilang nggak keluar. Kalau itu dibagi kertas maka soal itu batal dipakai. Bikin lagi tahun depan," papar Anies.

Walaupun memudahkan, namun pemerintah memiliki kendala terkait pembangunan infrastruktur dari sistem ini. Pihak Kemendikbud masih melihat perkembangan dari uji coba terlebih dahulu.

"Kalau computer base kita punya bank soal misal 100 ribu soal keluar 40 soal dikomputer itu tidak mengganggu. Karena masih ada puluhan bank soal. Tapi kalau soal itu dicetak itu yang membuat UN dilakukan di waktu yang sama. Nah dengan begitu secara logistik yang repot. Tapi menyiapkan infrastrukturnya repot dan tidak murah. Maka kita uji coba," terang dia.

Sistem UN berbasis komputer ini, lanjut Anies, akan diujicobakan di 500 sekolah di Indonesia.

"Hampir 500 di 34 provinsi. Kebanyakan SMK karena secara infrastruktur komputer, makanya SMK lebih mudah. SMP dan SMA belum tentu punya komputer sejumlah UN. ICT (informasi Communication and Telecommunication) ada baru kita bisa menjalankan ini. Ini harus mulai jaringan dulu kalau sudah siap baru jalan," pungkas Anies. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya