12 Orang Ini Dinilai Din Syamsuddin Layak Pimpin Muhammadiyah

Din mengaku dirinya ingin memberikan kesempatan bagi generasi dibawahnya untuk mengabdikan diri dan memimpin Muhammadiyah

oleh Liputan6 diperbarui 28 Feb 2015, 22:55 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2015, 22:55 WIB
MUI Temui Presiden Jokowi di Istana
Ketua Umum MUI, Prof Dr Din Syamsuddin memberi keterangan kepada wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Malang - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin, menyatakan ke-12 orang yang saat ini menjadi Pimpinan Pusat atau Ketua Muhammadiyah layak menduduki jabatan ketua umum untuk menggantikannya pada periode 2015-2020.
 
"Semua nama yang menjadi ketua layak menduduki jabatan itu (Ketua Umum). Hanya saja untuk pimpinan pusat atau ketua yang sebanyak 12 orang itu akan lebih bagus jika ada nuansa baru di mana dari 13 pimpinan pusat itu, 6 atau 7 orang lama dan selebihnya orang baru," kata Din usai wisuda ke-75 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, (28/2/2015).
 
Din juga mengungkapkan kalau dirinya tidak mau lagi dicalonkan menduduki posisi ketua bersama 11 orang ketua lainnya. Din mengaku dirinya ingin memberikan kesempatan bagi generasi dibawahnya untuk mengabdikan diri dan memimpin organisasi massa Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu.
 
"Kalau untuk ketua umum, jelas tidak bisa karena adanya batasan dari AD/ART, saya baru bisa mencalonkan kembali sebagai ketua umum pada muktamar selanjutnya (2020)," tegas dia.
 
Ke-12 pengurus pusat tersebut, katanya, paling tidak sudah memiliki pengalaman organisasi yang representatif untuk memperkuat cita dan citra Muhammadiyah.
 
Ke-12 pimpinan pusat Muhammadiyah yang dinilai layak menjadi Ketua Umum itu adalah Prof A Malik Fadjar, Dr Haedar Nashir, Muhammad Muqoddas, Dahlan Rais, Yunahar Ilyas, Prof Syafiq A. Mughni, Prof Bambang Sudibyo, Prof Dr Dadang Kahmad, dan Siti Noordjannah Djohantini.
 
Dia menyatakan persiapan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar yang digelar 3-7 Agustus 2015, sudah hampir tuntas.
 
"Yang belum siap adalah tempat pembukaan karena sejumlah tempat yang sudah disurvei, kapasitasnya kurang memadai, seperti di Stadion Andi Mattalatta, kapasitasnya hanya 15 ribu orang dan satu-satunya yang menjadi pilihan adalah di Lapangan Karabesi, namun pada Agustus nanti puncaknya panas, apalagi di wilayah Indonesia Bagian Timur," ujarnya. (Ant/Luq/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya