Fadli Zon: Anggaran Rp 1 Triliun untuk Parpol Itu Kecil

Anggaran Rp 1 triliun untuk partai politik dianggap meminimalisir korupsi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Mar 2015, 17:10 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 17:10 WIB
Pilkada Milik Siapa???
Dalam diskusi yang membahas polemik Pilkada langsung atau tidak langsung, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan pilkada melalui DPRD tidaklah melanggar ideologi bangsa, (13/9/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, wacana kucuran dana Rp 1 triliun untuk partai politik sebagai bentuk political financial dan wajar dilakukan. Sebab, selama ini dana yang diberikan kepada parpol angkanya masih kecil.

Fadli Zon mengatakan, memahami dana Rp 1 triliun tersebut dibagi untuk keseluruhan partai, bukan untuk per partai. Jumlah itu hanya sepersekian persen dari jumlah uang penerimaan negara per tahunnya.

"Rp 1 triliun untuk seluruh partai itu sangat kecil, anggaran pendidikan aja Rp 400 triliun. Itukan bukan satu partai, tapi keseluruhan," kata Fadli Zon saat berada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, anggaran untuk parpol bukanlah hal baru. Selama ini dana yang dikucurkan oleh pemerintah sangat kecil, hanya Rp 108 per suara yang diperoleh partai dalam pemilu.

"Angka sebelumnya terlalu kecil, kalau Rp 1 triliun bisa Rp 5 ribu (per suara). Ini kan political financing, meminimalisir korupsi," tegas dia.

Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, pembiayaan oleh negara sudah dilakukan oleh beberapa negara, salah satunya Jerman. Fadli menganggap, partai adalah wadah rakyat yang tidak boleh dibiayai secara pribadi oleh perusahaan di luar kuasa publik.

"Kita ingat, parpol itu wadah rakyat. Bukan privat, ini bukan milik perusahaan makanya harus diikat publik juga," tandas Fadli Zon. (Alv/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya