Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku kecolongan atas munculnya anggaran siluman sebesar Rp 2 triliun di ABPD 2015. Anggaran yang ditudingnya termasuk dalam usulan dana dari DPRD DKI Jakarta sebesar Rp 12,1 triliun tersebut disebut-sebut sempat lolos masuk dalam draf APBD 2015.
"Jadi begitu kita masukin ke sistem, ternyata usulan mereka (DPRD) yang Rp 12 triliun itu hanya Rp 10 triliun yang beda (dengan versi e-budgeting). Berarti sudah ada Rp 2 triliun di dalam APBD 2015," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Ahok mengaku terbantu dengan seorang pakar IT yang menimba ilmu di Singapura, yakni Ainun Nadjib. Ainun, kata dia, membuat situs bernama Kawalapbd.org yang berisi pemantauan anggaran dalam R-APBD DKI. Di situ dijabarkan selisih tiap anggaran dari e-budgeting dengan versi DPRD DKI Jakarta.
Kemudian hasilnya, hanya ada anggaran sekitar Rp 10 triliun yang tidak sama dengan pagu anggaran eksekutif. Sementara Ahok selama ini menuding ada anggaran 'siluman' senilai Rp 12,1 triliun. Sehingga ia menyimpulkan sisanya sudah sempat masuk ke dalam RAPBD DKI 2015.
"Pak Ainun yang anak Indonesia di Singapur itu udah bantu kita kan. Jadi Rp 12 triliun ternyata ada Rp 2 triliun yang udah masuk di R-APBD 2015. Saya lagi sisir. Begitu ketahuan siapa yang tanggung jawab SKPD mana, kita stafkan. Ada macam-macam di Rp 2 triliun itu. Pemeliharaan, UPS juga ada," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tak bisa mengawasi satu per satu dari ribuan pengajuan anggaran.
"Bisa ngawasin berapa puluh ribu nggak? Makanya saya butuh e-budgeting. Sekarang pertanyaan saya, kok saya bisa tahu ada Rp 2 triliun? Sistem saya kasih tahu. Coba kalau saya nggak ada sistem, tahu nggak ada Rp 2 triliun seperti ini? Nggak tahu, lolos," ujar Ahok.
Dia mengakui, Rp 2 triliun itu memang sudah masuk ke dalam draf APBD e-budgeting yang dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi. Namun, ujar dia, setelah ada bantuan dari situs Kawalapbd.org dan sistem e-budgeting, pihaknya akhirnya mengetahui adanya kecolongan anggaran tersebut.
"Kemendagri nggak katakan salah juga. Kemendagri mana tahu UPS, alat olahraga, makanya kita lagi sisir. Yang pasti ini kan ada siluman Rp 12 triliun," ujar dia.
"Kok kesisir cuma Rp 10 triliun. Berarti ada Rp 2 triliun dong yang masuk ke dalam. Ini kayak nangkap alien di film-film yang menjelma jadi manusia. Makanya kita lacak. Kita lagi mau lacak," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)
Pakar IT Singapura Bantu Ahok Ungkap 'Dana Siluman' APBD DKI
Ahok mengaku kecolongan anggaran sebesar Rp 2 triliun.
diperbarui 16 Mar 2015, 13:57 WIBDiterbitkan 16 Mar 2015, 13:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok muncul di game Android yang berjudul `Dana Siluman`
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Energi & TambangHarga Emas Antam Turun Lagi, Simak Rincian di 16 November 2024
7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Ternak Burung Puyuh untuk Pemula, Apa Manfaatnya?
Cara Ubah Nama Email untuk Gmail, Outlook, dan Yahoo
Cara Urus SIM Hilang, Ketahui Syarat dan Prosedurnya
Cara Wawancara yang Efektif, Begini Persiapan dan Teknik-tekniknya
Profil Hardimen Koto, Perjalanan Karier Sang Analis Sepak Bola Indonesia yang Kini Tutup Usia
Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul dan Habib Habib Abdullah Barabah, Mimpi yang Jadi Kenyataan 10 Tahun Setelahnya
Jelang Pencoblosan, KPU Daerah dan BPBD Diminta Aktif Koordinasi soal Mitigasi Bencana Alam
13 Ribu Lebih Pemilih Pilkada 2024 Terdampak Erupsi Lewotobi, KPU Siapkan Langkah Mitigasi
Para Ahli Desak Produksi Plastik Global Segera Dikurangi, Ini Alasannya
Waspada DBD di Musim Hujan, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik Jadi Kunci Lawan Dengue
MAB Distributor Indonesia Gandeng Yutong, Perluas Pasar Truk Berat Listrik di Indonesia
Fakta Unik Danau Cinta di Papua, Wisata Alam Berbentuk Seperti Hati