Pakar IT Singapura Bantu Ahok Ungkap 'Dana Siluman' APBD DKI

Ahok mengaku kecolongan anggaran sebesar Rp 2 triliun.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 16 Mar 2015, 13:57 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2015, 13:57 WIB
Ahok Muncul di Game Android `Dana Siluman`
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok muncul di game Android yang berjudul `Dana Siluman`

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku kecolongan atas munculnya anggaran siluman sebesar Rp 2 triliun di ABPD 2015. Anggaran yang ditudingnya termasuk dalam usulan dana dari DPRD DKI Jakarta sebesar Rp 12,1 triliun tersebut disebut-sebut sempat lolos masuk dalam draf APBD 2015.

"Jadi begitu kita masukin ke sistem, ternyata usulan mereka (DPRD) yang Rp 12 triliun itu hanya Rp 10 triliun yang beda (dengan versi e-budgeting). Berarti sudah ada Rp 2 triliun di dalam APBD 2015," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (16/3/2015).

Ahok mengaku terbantu dengan seorang pakar IT yang menimba ilmu di Singapura, yakni Ainun Nadjib. Ainun, kata dia, membuat situs bernama Kawalapbd.org yang berisi pemantauan anggaran dalam R-APBD DKI. Di situ dijabarkan selisih tiap anggaran dari e-budgeting dengan versi DPRD DKI Jakarta.

Kemudian hasilnya, hanya ada anggaran sekitar Rp 10 triliun yang tidak sama dengan pagu anggaran eksekutif. Sementara Ahok selama ini menuding ada anggaran 'siluman' senilai Rp 12,1 triliun. Sehingga ia menyimpulkan sisanya sudah sempat masuk ke dalam RAPBD DKI 2015.

"Pak Ainun yang anak Indonesia di Singapur itu udah bantu kita kan. Jadi Rp 12 triliun ternyata ada Rp 2 triliun yang udah masuk di R-APBD 2015. Saya lagi sisir. Begitu ketahuan siapa yang tanggung jawab SKPD mana, kita stafkan. Ada macam-macam di Rp 2 triliun itu. Pemeliharaan, UPS juga ada," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tak bisa mengawasi satu per satu dari ribuan pengajuan anggaran.

"Bisa ngawasin berapa puluh ribu nggak? Makanya saya butuh e-budgeting. Sekarang pertanyaan saya, kok saya bisa tahu ada Rp 2 triliun? Sistem saya kasih tahu. Coba kalau saya nggak ada sistem, tahu nggak ada Rp 2 triliun seperti ini? Nggak tahu, lolos," ujar Ahok.

Dia mengakui, Rp 2 triliun itu memang sudah masuk ke dalam draf APBD e-budgeting yang dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi. Namun, ujar dia, setelah ada bantuan dari situs Kawalapbd.org dan sistem e-budgeting, pihaknya akhirnya mengetahui adanya kecolongan anggaran tersebut.

"Kemendagri nggak katakan salah juga. Kemendagri mana tahu UPS, alat olahraga, makanya kita lagi sisir. Yang pasti ini kan ada siluman Rp 12 triliun," ujar dia.

"Kok kesisir cuma Rp 10 triliun. Berarti ada Rp 2 triliun dong yang masuk ke dalam. Ini kayak nangkap alien di film-film yang menjelma jadi manusia. Makanya kita lacak. Kita lagi mau lacak," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya