Gerhana Bulan 'Merah Darah' Tak Terlihat di Jakarta

Hujan yang turun telah membuat gerhana tidak dapat disaksikan, kendati menggunakan teleskop

oleh Liputan6 diperbarui 04 Apr 2015, 19:55 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2015, 19:55 WIB
Bulan Menjadi Merah Darah Saat Gerhana
Seorang petugas menerangkan gambaran proses gerhana bulan total di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, (8/10/14).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca mendung dan hujan yang menyelimuti Jakarta sejak pukul 15.00 WIB sampai Sabtu malam membuat fenomena gerhana bulan total yang berlangsung pukul 18.57 hingga 19.02 WIB tidak bisa dinikmati warga Jakarta.

Langit di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur tertutup awan mendung dan hujan gerimis, sehingga gerhana bulan yang dijuluki "blood moon" atau bulan berdarah karena warnanya yang merah itu tak terlihat.

Gerhana bulan ini sebenarnya bisa disaksikan masyarakat dengan mata telanjang dengan syarat cuaca cerah dan tidak tertutupi awan mendung serta hujan.

Akan tetapi, hujan yang turun telah membuat gerhana tidak dapat disaksikan, kendati menggunakan teleskop karena pandangan tetap terhalang oleh cuaca.

Jika cuaca tidak mendung, masyarakat Jakarta bisa menyaksikan gerhana bulan parsial mulai pukul 16.00 sampai 18.57 WIB. Sementara puncak gerhana bulan total terjadi pukul 18.57 sampai 19.02 WIB.

Selain itu gerhana bulan parsial setelah total akan berlangsung mulai pukul 19.02 sampai 21.58 WIB.

Bagi yang tak berhasil melihat, jangan berkecil hati. Warga dunia dapat kembali menikmati gerhana bulan berdarah atau blood moon pada 28 September 2015. (Ant/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya