Jokowi Bertemu Pimpinan DPR, Bahas Calon Kapolri

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini dijadwalkan akan bertemu pimpinan DPR RI dengan agenda rapat konsultasi. Rapat ini terkait pengajuan calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, setelah dia membatalkan Komjen Pol Budi Gunawan.

Pertemuan Jokowi dengan anggota legislatif itu direncanakan berlangsung di ruang Nusantara IV, Gedung DPR/MPR RI mulai pukul 11.00 WIB. Demikian keterangan yang diperoleh dari Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin pagi.

Presiden Jokowi sebelumnya mengharapkan, pertemuan dengan pimpinan DPR yang akan berlangsung Senin 7 April nanti, menghasilkan hal positif terkait kerja sama antara pemerintah dengan parlemen.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dalam pesan singkatnya mengatakan, Jokowi menyampaikan harapan itu dalam pertemuan keduanya di Istana Merdeka Jakarta pada Minggu petang, setelah tiba dari kampung halamannya, Solo.

"Sehabis maghrib, tadi saya dipanggil Presiden dan beliau bertanya apakah pertemuan dengan pimpinan DPR di Gedung DPR besok jadi dilaksanakan?" tanya Pratikno menirukan Presiden.

Pratikno pun menjawab pertanyaan itu, bahwa pertemuan itu akan dilaksanakan sesuai rencana. Jokowi pun senang mendengarnya.

"Kemudian Presiden menyampaikan antusiasmenya untuk bersilaturahim dengan pimpinan DPR, agar sinergi pemerintah dengan DPR terus ditingkatkan dan urusan bersama bisa dituntaskan," kata dia mengutip ucapan Jokowi.

Pratikno menambahkan, termasuk yang dimaksud Presiden adalah pembicaraan mengenai calon Kapolri. "Iya agar kita segera mempunyai Kapolri yang definitif," pungkas Pratikno.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya membatalkan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan karena ditetapkan tersangka oleh KPK, terkait dugaan rekening tidak wajar. Perwira Polri yang akrab disapa BG itu akhirnya memenangkan gugatan di praperadilan atas KPK.

Namun Jokowi akhirnya memilih Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri. DPR RI yang semula mendukung pencalonan BG pun mempertanyakan alasan pembatalan pencalonan jenderal bintang 3 itu. (Ant/Rmn)