Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan angka kemiskinan di Jakarta pada 2014 meningkat dibanding 2013. Hal ini disampaikan saat pembacaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta.
"Jumlah penduduk miskin di DKl Jakarta pada September 2014 tercatat 412 ribu orang atau 4,09% dari total penduduk. Jumlah ini meningkat jika dibanding tahun 2013 yang hanya sebesar 371.700 atau 3,72%," kata Ahok, Senin (6/4/2015).
Dia menjelaskan, peningkatan angka kemiskinan ini disebabkan oleh tingginya inflasi yang mencapai 8,95%. Kenaikan angka inflasi ini berakibat terhadap meningkatnya batasan Angka Garis Kemiskinan 2014 sebesar Rp 25.238 atau 5,8% dari tahun 2013. "Kondisi ini diduga menambah jumlah penduduk miskin," lanjut Ahok.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2014 meningkat dibanding 2013. Indeks ini merupakan indikator yang dapat menjelaskan kesempatan masyarakat untuk mengakses pelayanan, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan dan peningkatan pendapatan.
"Kinerja pembangunan manusia di Provinsi DKI Jakarta menunjukkan peningkatan cukup berarti, dengan meningkatnya angka IPM dari 78,33 pada tahun 2013 meningkat menjadi 78,59, pada tahun 2014, lebih tinggi dari rata-rata IPM nasional, yakni sebesar 73,81," tandas Ahok. (Riz/Yus)
Energi & Tambang