Jokowi: UN 2015 Mengukur Tingkat Kejujuran Siswa

Jokowi menyatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, pelaksanaan UN di hari kedua ini berlangsung tertib.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Apr 2015, 10:15 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2015, 10:15 WIB
Jokowi, Ahok dan Anies Baswedan Selfie Bareng Peserta UN SMAN 2
Presiden Joko Widodo (tengah), Mendikbud Anies Baswedan (kiri) dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan disela kunjungannya meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 2 Jakarta, Selasa (14/4/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memantau proses pelaksanaan Ujian Nasional 2015 tingkat SMA/SMK dan MA di SMA Negeri 2 dan SMK 1 Budi Utomo, Jakarta Pusat.‎ Jokowi mengungkapkan, UN saat ini berbeda dengan ujian pada tahun-tahun sebelumnya, sebab UN menjadi tolok ukur kelulusan pelajar.

"Pertama Ujian Nasional sekarang ini tidak lagi menjadi penentu kelulusan, dan itu akan menurunkan tekanan dan risiko terhadap siswa dan kita harapkan itu meningkatkan kejujuran siswa, itu lebih penting lagi‎," ujar Jokowi di sela-sela kunjungannya ke SMA Negeri 2, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).

Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu menyatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, pelaksanaan UN di hari kedua ini berlangsung tertib. Diharapkan, pelaksanaan UN hingga hari terakhir tetap berjalan dengan baik dan tertib.

"‎Kedua, kemarin kita lihat di hari pertama berjalan baik di seluruh Indonesia, saya tidak mendengar ada sesuatu dan berjalan tenang dan baik. Kemudian mengenai rintisan UN berbasis kompetensi, juga menurut saya cukup berhasil, karena hanya ada kendala di 3 sekolah, kalau di presentase 0,6 persen‎," kata dia.

Jokowi menjelaskan, pelaksanaan UN saat ini tidak menjadi satu-satunya dasar penentu kelulusan, namun ada yang dinamakan sebagai indeks integritas. Nilai integritas seorang siswa, lebih penting dibandingkan nilai UN.

"Dijelaskan Pak Anies (Mendikbud Anies Baswedan), indeks integritas ini penting, bukan hanya kelulusan, karena memang ini bukan penentu kelulusan, sehingga indeks integritas penting. Diukur indeks integritas seperti apa, mana sekolah yang memiliki kejujuran tinggi dan mana yang tidak jujur kelihatan, ada yang bisa ngecek mana yang jujur dan mana yang tidak," kata Jokowi.

Jokowi mengaku, sejak awal meminta kepada Menteri Anies untuk lebih mengutamakan nilai kejujuran dalam proses UN dari pada memperoleh nilai tinggi tapi dengan cara-cara yang kurang baik.

"Tahun ini dari awal, saya sampaikan bahwa kita total kita memerangi yang namanya kecurangan, dan kebocoran, dilaporkan kalau ada kecurangan dan kebocoran, mungkin itu yang bisa saya sampaikan," tandas Jokowi. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya