Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya penyelenggaraan Ujian Nasional atau UN di Indonesia berbasis komputer (computer base test/CBT). Meski belum seluruhnya, metode ini dinilai cukup ampuh mengurangi kebocoran soal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, secara umum penyelenggaraan UN 2015 berjalan sangat baik. Kendati masih ditemukan masalah, terutama soal laporan bocornya soal dan beredarnya kunci jawaban.
"Laporan kebocoran itu umumnya di (soal ujian menggunakan) kertas, bukan di komputer. Di komputer hampir nggak ada kebocoran," ujar Anies di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menurut Anies, pelaksanaan UN tahun ini memang tidak lepas dari masalah. Tapi, masalah yang muncul tidak begitu signifikan dan terbayar dengan keberhasilan. Terlebih ada penyelenggaraan UN berbasis komputer.
"Dibilang sempurna nol masalah tidak. Ada 1-2 tidak signifikan, tapi secara proporsi tidak sebanding dengan perjalanan (Ujian Nasional) yang smooth (lancar) ini," imbuh Anies.
Presiden Joko Widodo juga menyempatkan diri untuk meninjau langsung pelaksanaan UN di SMAN 2 Jakarta Barat bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Usai meninjau, Jokowi berpesan kepada Anies untuk melanjutkan sistem ujian berbasis komputer.
"Presiden mendukung ini. Dan untuk masalah komputer, kita berharap ke depan disiapkan komputer, bukan karena Ujian Nasional. Tapi, komputer disiapkan untuk proses belajar-mengajar yang bisa digunakan juga untuk Ujian Nasional," ujar penggagas Gerakan Indonesia Mengajar tersebut.
Indeks Kejujuran
Sebelumnya Anies mengumumkan 52 kabupaten/kota yang indeks kejujurannya mencapai 90. Artinya, 90% siswa di wilayah itu sudah menjalankan UN dengan jujur.
52 kabupaten/kota itu, yakni Lingga, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Pangandaran, Sukabumi, Kota Bogor, Banjarnegara, Cimahi, Banyumas, Blora, Cilacap, Karanganyar, Kebumen, Klaten, dan Magelang. Lalu, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Kota Magelang, Salatiga, Surakarta, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Yogyakarta, Kayong Utara, dan Mahakam Ulu.
Daerah dengan indeks kejujuran pengerjaan Ujian Nasional lainnya adalah Lombok Utara, Ende, Flores Timur, Lembata, Sikka, Banggai Laut, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Dogiayi, Intan Jaya, Memberamo Raya, Membramo Tengah, Nduga, dan Puncak. (Ans/Sss)
Menteri Anies: Kebocoran UN di Soal Kertas, Bukan Komputer
Meski belum seluruhnya, Ujian Nasional berbasis komputer dinilai cukup ampuh mengurangi kebocoran soal.
diperbarui 14 Apr 2015, 15:14 WIBDiterbitkan 14 Apr 2015, 15:14 WIB
Mendikbud, Anies Baswedan usai memberikan keterangan di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (9/4/2015). Anies berpesan agar peserta ujian belajar dengan keras dan tidur yang cukup sebelum ujian. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sambut Ramadhan, Pemprov Jakarta Buka Seleksi Duta Imam Tarawih
Dugaan Pemerasan di Balik Kasus Penyebaran Video Pelajar Berhubungan Badan di Lampung Timur
9 Koleksi Perhiasan Mewah Kate Middleton yang Bakal Diwarisi Putri Charlotte Saat Dewasa
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 17 Februari 2025
Rano Karno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Realisasi Janji Kampanye
Pencemaran Laut, Hasil Tangkapan Ikan di Padang Turun Drastis
Banyak Utang dan Berada di Titik Terendah Hidup, Begini agar Tetap Bahagia Kata Gus Baha
Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Khofifah Ketum Dewan Pembina
Cegah Banjir Akibat Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Gelar OMC
Perlukah Sertifikasi Pemijat untuk Penyandang Disabilitas Netra?
Mengintip Keseruan Roadshow Cek Fakta Liputan6.com di UMC Cirebon, Cekidot!
Telapak Tangan Terhalang Mukena saat Sujud, Sahkah Sholatnya? Ini Kata Buya Yahya