Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon yang secara terang-terangan menyatakan keberatan atas kebijakan Pemerintah Indonesia mengeksekusi mati bandar narkoba. Ia juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertimbangkan kembali moratorium penghapusan hukuman mati.
Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Slamet Pribadi angkat bicara soal sikap Ban Ki-moon. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan hukum yang harus dihormati negara-negara lain, termasuk organisasi internasional setaraf PBB.
"Siapapun harus menghormati itu, apalagi para calon eksekusi mati itu sudah melalui proses hukum yang panjang," tegas Slamet dalam pesan singkatnya, Minggu (26/4/2015).
Slamet menyayangkan sikap para penentang hukuman mati atas terpidana narkoba. Karena menurut dia, barang haram itu kini sudah menjadi teror bagi anak negeri. Di Indonesia, 33 orang per hari meninggal dunia akibat narkoba dan secara materil, Indonesia mengalami kerugian Rp 63,1 triliun per hari.
"Jangan begitu lah, kita juga harus memperhatikan korban akibat narkotika di Indonesia. Bagi kami, kejahatan narkotika itu extraordinary crime, jadi hukuman mati itu setimpal," ujar Slamet.
Pemerintah Australia, Perancis dan Brazil sebelumnya meminta Presiden Jokowi menghentikan hukuman mati atas warga negaranya yang terbukti mengedarkan narkoba di Indonesia.
Pemerintah Brazil dan Perancis bahkan berwacana menarik duta besar mereka di Indonesia jika hukuman mati tetap dilakukan.
Tak hanya itu, Perdana Menteri Australia Tony Abbot berkali-kali melakukan negosiasi dengan Pemerintah Indonesia untuk memberikan grasi. Sia-sia, Jokowi tetap bulat pada keputusan awalnya, yakni mengeksekusi mati terpidana narkoba. (Ali)
BNN: Hukuman Mati Setimpal untuk Terpidana Narkoba
BNN menyayangkan sikap para penentang hukuman mati atas terpidana narkoba.
Diperbarui 26 Apr 2015, 20:16 WIBDiterbitkan 26 Apr 2015, 20:16 WIB
Pemerintah Jokowi menegaskan Indonesia menetapkan hukuman mati untuk bandar dan pengedar narkoba tanpa ampun. Di Januari 2015... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 MegapolitanAlasan Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI
9 10
Berita Terbaru
Pemberdayaan BRI Bantu Pelaku UMKM Sidoarjo Ini Sukses Ekspor Produk dan Cetak Omset Ratusan Juta
Inul Daratista Mohon Doa, Sebut Titiek Puspa Masih Dirawat di Ruang ICU Habis Operasi Kepala
Arti Istilah "Refund", Berikut Panduan Lengkap Memahami Proses Pengembalian Dana
VIDEO: Garasi Tempat Penyimpanan Mobil Rental Hangus Terbakar, 2 Karyawan Luka Bakar
Penjelasan Satpol PP Jakarta Soal Bongkar Paksa Tenda Demonstran Revisi UU TNI di Gedung DPR Senayan
Memahami Arti "Vibes" dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sehari-hari
VIDEO: China Bersumpah untuk Melawan Tarif hingga Akhir, Perdagangan dengan AS Sudah Seimbang
Ethereum Hanya Ungguli Bitcoin 15% Sejak Diluncurkan pada 2015
Arti Refleksi, Memahami Makna dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Foto-Foto Perjalanan Ekspedisi Puncak Trikora (1)
Simak, Panduan Cara Aktifkan MFA ASN Digital untuk PNS dan PPPK
5 Model Rumah Kayu Sederhana tapi Indah 2025