Foto-Foto Perjalanan Ekspedisi Puncak Trikora (1)

Taman Nasional Lorentz adalah satu dari tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Taman nasional ini menghampar dari puncak gunung bersalju hingga batas tepi perairan Laut Arafura.

oleh Liputan6.com Diperbarui 10 Apr 2025, 10:42 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 10:21 WIB
Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Liputan6.com, Papua - Puncak Trikora atau Ettiakup merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia, dengan ketinggian 4,751 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Puncak Trikora berlokasi di Papua Pegunungan, tepatnya di zona inti kawasan Taman Nasional Lorentz. Taman nasional ini merupakan Situs Warisan Alam Dunia yang ditetapkan UNESCO dan Warisan Alam ASEAN.

Taman Nasional Lorentz adalah satu dari tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Taman nasional ini menghampar dari puncak gunung bersalju hingga batas tepi perairan Laut Arafura.

Pada 1909, penjelajah dan ilmuwan Dr.H.A.Lorentz memimpin ekspedisi penjelajahan Papua. Mereka menamai gunung itu Puncak Wilhelmina (Wilhelina Top), diambil dari nama Ratu Belanda kala itu.

Baru pada 1963, Pemerintah RI mengganti namanya jadi Puncak Trikora. Pengggantian nama ini simbol dan perayaan penyatuan Papua ke Indonesia.

Trikora adalah akronim Tri Komando Rakyat, operasi militer yang diluncurkan Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961. Pada 1963, Papua resmi jadi bagian Indonesia setelah melaui proses Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).

Puncak Trikora termasuk gunung di Indonesia yang memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk didaki sampai puncaknya. Medannya berat, cuacanya ekstrem.

Pada Agustus 2024, kontributor Liputan6.com, Juvensius ‘Foxs Explore’, turut dalam ekspedisi 10 hari pendakian Puncak Trikora yang digelar Adventurann.

Berikut sekilas laporan cerita dan foto-fotonya secara berseri:

 

Ekspedisi Puncak Trikora (hari 1)

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Tanggal 12 Agustus 2024. Saya berkumpul bersama teman-teman ekspedisi di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Terminal 2. Ruslan Budiarto sebagai leader ekspedisi ini. Peserta dari Jakarta ada Andi Sabrina, Rosalin Ivonne Justhina, dan Lidia Setio, satu orang lagi Herlina Imea dari Timika akan bertemu kami di Jayapura.

 

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Perjalanan gunung kali ini sangat berat. Persiapannya kurang lebih enam bulan sebelum keberangkatan. Dari latihan endurance, climbing, sampai panjat tebing. Selain itu juga latihan badminton untuk melatih langkah kaki, juga baseball untuk melatih kekuatan tangan.

 

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Kami berangkat dini hari jam 00.10, kurang lebih perjalanan 5 jam dari Jakarta ke Jayapura. Dari Jayapura sampai sekitar jam 07.00 Wita, lanjut penerbangan selanjutnya lagi di jam 10.00 Wita ke Wamena. Perjalanan dari Jayapura ke Wamena memakan waktu kurang lebih 30 menit.

 

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Sampai Wamena, kesan pertamanya adalah, ini bandara terindah yang pernah saya datangi. Pemandangannya benar-benar memanjakan mata, bandara dibingkai gunung-gunung.

Suhunya juga berbeda. Di Jayapura masih cenderung panas udaranya, sedangkan di Wamena dingin dan berangin. Sampai di bandara, ketinggiannya sudah di angka 1600-an MDPL.

 

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya
Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Siang sampai sore kami beristirahat dan lanjut briefing dan bertemu dengan guide-guide dan teman-teman pendakian lainnya.

 

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Esok harinya kami sempatkan berkeliling Wamena dengan destinasi area pasir putih dan berkunjung ke lokasi mumi. Ternyata Indonesia juga punya mumi, usianya ditaksir 300 tahun.

 

Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya
Ekspedisi Puncak Trikora.
Ekspedisi Puncak Trikora.... Selengkapnya

Selanjutnya, kami istirahat menyiapkan energi, sekaligus adaptasi. Perjalanan berat sudah di depan mata.

(Juvensius 'Foxs Explore')

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya