Ethereum Hanya Ungguli Bitcoin 15% Sejak Diluncurkan pada 2015

Kinerja Ethereum lebih buruk terhadap Bitcoin sebanyak 85%, sejak ETH mulai diperdagangkan pada pertengahan 2015.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 10 Apr 2025, 10:23 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 10:22 WIB
Ethereum Hanya Ungguli Bitcoin 15% Sejak Diluncurkan pada 2015
Ilustrasi kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Analis mengungkapkan Ethereum (ETH) telah mengungguli Bitcoin (BTC) hingga 15% dari semua hari perdagangan sejak peluncurannya hampir satu dekade lalu.

Mengutip Cointelegraph, Kamis (10/4/2025) analis kripto James Check menulis dalam postingannya di media sosial X, kinerja Ethereum lebih buruk terhadap Bitcoin sebanyak 85%, sejak ETH mulai diperdagangkan pada pertengahan 2015.

Data yang dibagikan oleh James Check menunjukkan nilai Ethereum secara signifikan mengungguli Bitcoin pada tahun-tahun awalnya dari pertengahan 2015 hingga sekitar pertengahan 2017, dan memiliki dua periode pendek pada akhir 2019 dan awal 2020 ketika rasio ETH terhadap BTC menguntungkan Ether.

Namun, Bitcoin telah mengungguli Ethereum selama lima tahun terakhir. Rasio ETH/BTC, yang menunjukkan harga Ethereum dalam hal Bitcoin, turun ke level terendah lima tahun sebesar 0,018 pada 9 April 2025, menurut TradingView.

Terakhir kali rasio tersebut jatuh di bawah level saat ini adalah pada Desember 2019, ketika ETH anjlok ke USD 125 sementara Bitcoin diperdagangkan pada harga sekitar USD 7.000.

Ethereum juga telah menghapus keuntungannya selama tujuh tahun terakhir, dengan anjlok lebih jauh 10% selama 24 jam terakhir menjadi di bawah USD 1.450, di bawah puncak siklus pasar 2018-nya.

Harga Ethereum turun ke USD 1.400 pada perdagangan awal tanggal 9 April, menurut CoinGecko. Sebagai perbandingan, Bitcoin turun 6% pada hari itu dalam penurunan ke USD 75.000, yang masih 275% lebih tinggi dari puncaknya selama pasar bull tujuh tahun lalu.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.   

 

 

Kekhawatiran di Antara Pendukung Ethereum

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Pendukung Ethereum telah menyuarakan kekhawatiran tentang pertumbuhan jaringan tersebut karena token tersebut berjuang untuk mendapatkan daya tarik awal tahun ini ketika Bitcoin mencapai puncak harga baru.

"Saya suka Ethereum. Namun, sudah waktunya untuk menghadapi kenyataan: Ethereum memiliki (sekitar) jumlah alamat aktif yang sama selama 4 tahun terakhir," kata Peneliti Web3, Stacy Muur dalam postingannya di X pada 8 April.

Namun, peneliti lain mencatat bahwa sebagian besar alamat baru berada di jaringan penskalaan lapisan-2 Ethereum, yang telah melonjak dalam hal nilai terkunci onchain selama beberapa tahun terakhir, menurut L2beat.

Sementara sebagian besar investor ETH jangka panjang sekarang menahan kerugian, indikator teknis seperti pola fraktal yang terlihat pada tahun 2018 dan 2022 menunjukkan bahwa aset digital tersebut mendekati level jenuh jual dan titik terendahnya bisa mendekati level USD 1.000, menurut analisis Cointelegraph.

Ether Alami Aksi Jual Imbas Tarif Donald Trump

Ilustrasi aset kripto Ethereum. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Ethereum. (Foto By AI)... Selengkapnya

Ether, kripto peringkat kedua terbesar memimpin aksi jual baru dalam aset digital. Aksi jual yang dialami ether dipicu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bertahan untuk terapkan tarif 104 persen kepada barang China. Hal itu meredupkan harapan perang dagang yang memanas dapat dihindari.

Mengutip Yahoo Finance, Rabu (8/4/2025), ether turun lebih dari 6 persen pada Rabu pekan ini hingga mencapai level intraday terendah sejak Maret 2023 sebelum memangkas koreksi untuk diperdagangkan pada USD 1.432 pada pukul 09.51 pagi di Singapura. Sementara itu, bitcoin, kripto terbesar turun lebih dari 3 persen sebelum mendapatkan penguatan.

 Mengutip Coinmarketcap, ether turun 6,15 persen. Ether berada di posisi USD 1.475,19. Sedangkan bitcoin susut 2,5 persen ke posisi USD 76.983.

Pada Selasa, Trump dan pejabat tinggi pemerintahan AS mengisyaratkan AS terbuka membuat kesepakatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan tarif lebih tinggi pada puluhan negara. Namun, saham Asia merosot seiring Presiden AS meningkatkan tekanan kepada China.

“Sepertinya orang-orang telah menyerah pada pemulihan besar dalam kripto pada paruh pertama tahun ini,” ujar Head of APAC Derivatives FalconX, Sean McNulty.

Ia menuturkan, opsi jual yang menawarkan lindung nilai untuk ether dan Solana dibeli dalam jumlah besar semalam.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya