Politisi Gerindra Tantang Ahok Debat Soal Lokalisasi Prostitusi

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarief menantang Ahok untuk berdebat terkait wacana membangun lokalisasi prostitusi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Apr 2015, 13:04 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 13:04 WIB
Gaya Ahok Usai Bertemu Jokowi
Gubernur Ahok memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok terkait kisruh dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarief menantang Ahok untuk berdebat terkait wacana membangun lokalisasi prostitusi di apartemen dan pekerja seks komersial (PSK) yang bersertifikat. Syarief menilai wacana Ahok sudah berlebihan.

"Saya mendukung wacana Ahok. Silakan saja, tapi di luar negeri. Nanti tinggal siapin saja tempat dan travel yang bisa bawa orang-orang yang berminat ikut. Ahok jadi koordinatornya," kata Syarief dengan nada menyindir, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/4/2015).

"Saya menantang debat terbuka dengan Ahok soal wacananya yang keblinger tentang lokalisasi prostitusi," tambah Sekretaris Komisi A ini.

Menurut Syarief, aturan prostitusi sudah cukup ketat di ibukota. Bila masih terjadi praktik tersebut, artinya pengawasan yang perlu dibenahi. Bukan membuat wacana baru.

"Sekarang tinggal bagaimana kita menaati aturan yang ada. Kalau ada penyimpangan, artinya ada yang salah di pengawasan," tegas Syarief.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengusulkan beberapa wacana setelah terkuaknya praktik prostitusi terselubung di Apartemen Kalibata City, salah satunya adalah pekerja seks komersial (PSK) perlu memiliki sertifikat. Hal ini untuk mempermudah kontrol kesehatan dari sang PSK.

"Kalau orang mau melakukan, mau menjual diri, Anda harus ada sertifikat kayak di Jerman sehat apa enggak. Disuntik apa enggak. Kamu ini siapa harus kita kenali," kata Ahok.

Selain itu, Ahok juga telah mewacanakan untuk membuat lokalisasi prostitusi. Namun, ia ragu wacana itu bisa terwujud.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan kendalanya ada pada pembuat kebijakan yang munafik. Terlihat suci di hadapan masyarakat, tapi melakukan prostitusi juga di belakang.

"‎Enggak bakalan bisa deh, selama bangsa banyak oknum pejabat kayak munafik begitu. Kita kan demennya begitu. Tampang suci-suci, suruh nyanyi tuh lagu Kupu-Kupu Malam, Titiek Puspa," tegas Ahok. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya