Titiek Puspa Meninggal Dunia, Bisnis Ini Pernah Digeluti Sang Legenda Demi Menyambung Hidup

Kisah inspiratif Titiek Puspa, penyanyi, penulis lagu, dan aktris legendaris Indonesia, yang telah meninggal dunia pada Kamis 10 April 2025, meninggalkan warisan abadi di industri musik Tanah Air.

oleh Septian Deny Diperbarui 10 Apr 2025, 17:36 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 17:35 WIB
Titiek Puspa
Kisah inspiratif Titiek Puspa, penyanyi, penulis lagu, dan aktris legendaris Indonesia, yang telah meninggal dunia pada Kamis 10 April 2025, meninggalkan warisan abadi di industri musik Tanah Air. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Titiek Puspa meninggal dunia. Penyanyi, penulis lagu, dan aktris kenamaan Tanah Air ini tutup usia pada Kamis 10 April 2025 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada pukul 16.25 WIB.

Sebelum meninggal dunia, Titiek Puspa dirawat di rumah sakit setelah diduga mengalami stroke dan sempat dilakukan tindakan operasi karena terjadi pecah pembuluh darah, demikian informasi yang disiarkan dalam Breaking News Liputan6 SCTV.

Titiek Puspa dikenal lewat karyanya yang sangat sukai oleh para penggemar. Sebut saja "Kupu-Kupu Malam", "Jatuh Cinta", "Dansa Yok Dansa", dan "Marilah Kemari".

Meski sukses sebagai penyanyi, perjalanan hidup Titiek Puspa dilalui dengan penuh suka dan duka. Terlebih, Titiek Puspa sempat merasakan pahitnya hidup dalam masa penjajahan Jepang. Perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk membuat Titiek Puspa sulit mendapatkan pekerjaan.

Dikutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com, mendiang ibunda Titiek Puspa bahkan harus menjual perhiasannya untuk ditukar dengan bahan pangan. Jalan tersebut ditempuh sang ibu demi mencukupi kebutuhan suami dan kedua belas anaknya.

Dengan kesulitan ekonomi kala itu, Titiek Puspa akhirnya memutuskan untuk berjualan makanan. Berikut adalah empat makanan yang pernah dijajakan Titiek Puspa, yang diceritakan dalam buku berjudul Titiek Puspa A Legendary Diva karya Alberthiene Endah.

1. Kue

Jepang ketika menjajah Indonesia menyebabkan kesengsaraan bagi kehidupan Titiek Puspa saat itu. Kemiskinan bertambah parah dan bahan makanan semakin sulit didapatkan.

Akhirnya, keluarga Titiek Puspa memutuskan untuk berjualan kue. Ibunda Titiek Puspa membuat beberapa jenis kue dengan bahan dasar singkong, seperti getuk, lemet, ongol-ongol, dan sentiling.

 

2. Wedang

Titiek Puspa
Titiek Puspa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Ketika hijrah ke Kutoarjo, Jawa Tengah, Titiek Puspa dan keluarganya menetap di kediaman sanak saudaranya. Tak ingin terkesan merepotkan, Titiek Puspa menuruti permintaan sang ibu untuk berjualan wedang di stasiun kereta di Kutoarjo.

Hasil penjualan wedang hanya cukup untuk kebutuhan makan keluarga dalam dua hari. Jika tak ada lagi makanan yang bisa disantap, Titiek Puspa akan memungut sisa-sisa makanan yang tergeletak di jalan. 

3. Rempeyek

Tak lama tinggal di Kutoarjo, keluarga Titiek Puspa kemudian pindah ke Ambarawa. Di sana, Titiek Puspa kembali menjajakan makanan untuk keberlangsungan hidup keluarganya. 

Kali ini, rempeyek menjadi makanan yang dijajakan oleh Titiek Puspa. Di pagi buta, pelantun "Apanya Dong" ini telah keluar rumah dengan membawa tampah berisi rempeyek yang diletakkan di atas kepalanya.

4. Es Mambo

Titiek Puspa
Titiek Puspa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Memasuki tahun 1965, suasana politik di Indonesia mulai menegang. Akibatnya, Titiek Puspa kehilangan banyak tawaran untuk bernyanyi. Bahan pokok untuk memasak juga mulai sulit untuk ditemukan. 

Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, Titiek Puspa akhirnya memilih berjualan es mambo. Namun, hasil dari usaha tersebut hanya cukup untuk makan sehari-hari dan menjadi modal untuk berjualan kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya