Penembak Waria di Makassar Ternyata Anak Anggota DPRD

Orangtua IA yang juga anggota DPRD Kota Makassar siap membantu biaya perawatan Zulfikar.

oleh Eka Hakim diperbarui 30 Apr 2015, 04:08 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2015, 04:08 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Makassar - IA salah seorang pelaku penembakan terhadap seorang waria asal Maccini Sombala, Makassar bernama Zulfikar alias Aurel (21), ternyata ‎anak seorang anggota DPRD Kota Makassar asal Fraksi Hanura, Shinta Masita Molina.

Anggota Komisi D bidang Kesejahteraan rakyat (Kesra) DPRD Kota Makassar itu mengakui, IA adalah salah seorang pelaku penembakan terhadap Zulfikar.

"Ini kan persoalan anak-anak. Saya akui IA memang itu anak saya. Ini kan hanya kenakalan iseng sesama anak-anak. Anak-anak kan kalau berbuat tidak tahu dampaknya bagaimana. Tapi, memang saya akui itu anak saya," kata Shinta dalam konferensi persnya, Makassar, Rabu 28 April 2015.

Mengenai peristiwa penembakan ini, Shinta menyatakan siap membantu keluarga Zulfikar, terkait perawatannya. "Kita sudah komunikasi dengan keluarga korban dan kami siap membantu keluarganya," jelas dia.

‎IA ditangkap bersama 5 rekannya yang juga berstatus pelajar di SMUN unggulan di kota Makassar. Masing-masing MW, MA, MK, MR dan AT.

Seorang waria terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, lantaran ditembak penembak misterius yang ternyata seorang pelajar. Waria tersebut bernama Zulfikar alias Aurel (21), warga Jalan Maccini Sombala Makassar. Dia mengalami penembakan di depan Kantor 911, tepatnya di Jalan Chairil Anwar Makassar pada Minggu 26 April dini hari.

Asrul alias Wanda (25), rekan Zulfikar mengatakan kejadian sekitar pukul 03.45 Wita. Saat itu dia dan temannya sedang berdiri di Jalan Chairil Anwar atau depan Kantor 911, untuk menunggu teman kencan. Tiba-tiba, melintas mobil Kijang Inova warna silver bernomor polisi DD 858 SB yang berjalan lambat dan menghampiri dia dan Zulfikar, lalu membuka kaca sebelah kiri dan langsung menembak temannya.

Asrul mengatakan, saat kejadian tersebut tidak terdengar bunyi letusan, cuma suara mendesis. "Dan mobil yang dipakai pelaku sudah 2 kali berputar di TKP (Tempat Kejadian Perkara), seperti mencari seseorang sampai terjadi penembakan terhadap korban," pungkas Asrul. (Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya