Tipu-Tipu Bisnis Online

Tak hanya perkembangan teknologi, akses internet yang luas dan terjangkau menyebabkan perdagangan online diminati karena hemat biaya.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mei 2015, 04:31 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2015, 04:31 WIB
Sigi-Investigasi-150510
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat hingga merambah ke berbagai sektor. Salah satunya dunia bisnis. Belakangan, berbelanja via online makin digandrungi masyarakat. Selain situs belanja yang mudah diakses, efektivitas waktu dan hemat biaya menjadi daya tariknya.

Peluang ini lalu dilirik juga oleh pelaku penipuan memasarkan barang fiktif untuk dapatkan sejumlah uang. Jual beli online kini marak dan bahkan sudah menjadi trend yang menjamur di Tanah Air.

Tak hanya perkembangan teknologi, akses internet yang luas dan terjangkau menyebabkan perdagangan virtual diminati karena hemat biaya. Namun ekses negatif juga mulai muncul.

Dirkrimsus Polda Sumatera Utara meringkus puluhan Warga Negara Asing (WNA) sindikat internasional penipuan via internet. Modusnya adalah membuat situs palsu lalu menjual barang-barang fiktif. Usai transaksi, barang yang dibeli pemesan tak kunjung dikirim. Sindikat ini kerap berpindah kota untuk hilangkan jejak.

Penipuan dengan modus beragam membayangi mereka yang berbisnis jalur online. Kasus ini menarik minat Tim Sigi Investigasi SCTV karena transaksi online semakin tinggi intensitasnya.

Kali ini kami bertemu dengan korban penipuan lewat media online yang awalnya menawarkan berbagai produk pakaian. Namun nahas, usai transfer pesanan tak kunjung datang. Komunikasi pun diputus sepihak oleh si penjual.

Berbekal bukti transfer, korban hendak mengidentifikasi si penjual. Berlanjut dengan lobi orang dalam bank untuk minta dicarikan alamat orang yang telah menerima uang transferannya.

Dengan bantuan seorang petugas bank, alamat penjual itu didapat. Kami pun tiba di tempat tujuan. Petunjuk seorang juru parkir mengarahkan ke sebuah pemukiman padat. Kami khawatir jangan-jangan alamat itu fiktif.

Akhirnya sampailah kami ke alamat yang dituju. Kami pun bersandiwara akan ambil pesanan berbagai produk pakaian. Pucuk dicinta ulam pun tiba, kami minta diantar ke tempat tinggal orang itu.

Perjalanan mengejar terduga pelaku penipuan online membuahkan hasil. Tak lama berselang, seseorang datang dan menghampiri. Kaget, gugup, dan wajahnya pucat pasi ketika sadar seseorang dari kami pernah bertransaksi pakaian via online dan Ia tak kunjung kirim pesanan, bahkan hilangkan kontak dan jejak.

Saat ditanyakan transaksi yang pernah korban lakukan, entah bohong atau tidak alasan pelaku adalah Ia sudah pindah bos, sudah tidak dagang itu lagi karena kena razia sehingga barang sudah habis diambil semua.

Kami pun sempat menggali lebih jauh tentang bisnis pakaian online yang digeluti oleh pelaku. Karena terdesak, damai adalah jalan yang paling mungkin dilakukan agar masalahnya tidak menjadi panjang. Pelaku pun berniat memulangkan uang yang sudah diterimanya.

Percepatan kemajuan teknologi internet bukan hanya tempat untuk berselancar di dunia maya saja, kini secara cepat mulai berkembang menjadi media berbisnis yang menjanjikan. Biasanya, para penjual palsu menggunakan situs blog palsu pula untuk mencari mangsa.  Beberapa blog itu kami coba telusuri.

Beberapa kontak BBM mencurigakan yang pernah menawari berbagai produk coba dihubungi ulang. Saat diminta daftar harga produknya, yang aneh malah kontak kami dihapus.

Tak semua individu suka melakukan transaksi online. Sebagian masih gemar mendatangi pasar atau pun pameran untuk berbelanja. Karena di sana penjual dan pembeli bertemu muka dan barang yang hendak ditransaksikan nampak fisiknya.

Berjualan di media online bisa berakhir manis atau pun pahit bagi kedua belah pihak. Berbelanja barang kebutuhan melalui media online belakangan memang digemari  karena pembeli dan penjual bisa menghemat, baik menghemat biaya juga waktu.

Kelebihan lain dari berbelanja via online adalah barang pesanan dapat dengan mudah dibeli kapan dan dimana saja. Yang penting handphone kita tersambung internet. Saking mudahnya bertransaksi, ada saja penipu dengan berbagai modus mengakali konsumen yang hobi belanja online.

Bisnis di dunia maya memang menguntungkan karena pedagang disini bisa menghadirkan lapak-lapaknya secara gratis tanpa perlu sewa toko atau pegawai. Kesempatan emas ini juga dimakan oleh oknum penipu bertopeng pebisnis online yang menipu lewat dunia maya.

Media sosial dan lapak-lapak gratis di dunia maya menjadi tempat dagang fiktif lain mencari mangsa empuk bagi para penipu. Kehadiran blog dan akun palsu yang beredar di dunia maya lalu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab sudah sampai tahap meresahkan.

Kejelian dan kewaspadaan berbelanja via online harus ditingkatkan agar tak tertipu. Masyarakat perlu mengenal betul situs belanja sungguhan atau palsu yang beredar di dunia maya. Kejahatan cyber (dunia maya) ini juga perlu mendapat perhatian ekstra dari aparat penegak hukum karena semakin mencemaskan.

Ingin tahu bagaimana para penipu bisa berkeliaran bebas menjajakan barang dagangan palsunya? Saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (10/5/2015), di bawah ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya