Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap 2 begal yang menghabisi nyawa juragan beras Ciracas, Jakarta Timur. Tersangka bernama Abdullah alias Dul dan Abdillah Ihsan. Dul tewas terkena timah panah petugas karena berusaha melarikan diri.
Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, kedua tersangka ditangkap di daerah Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (11/5/2015) dini hari.
"Kami (polisi) membawa tersangka Dul ke Ciracas, namun yang bersangkutan mencoba kabur dan melawan petugas saat kasusnya akan dikembangkan. Sehingga kami berikan tembakan peringatan. Tetapi tidak diindahkan oleh tersangka. Jadi kami beri tembakan terarah," kata Herry ketika dihubungi.
Herry mengatakan, pengusutan polisi tidak hanya berhenti pada 2 orang tersebut. Sebab, masih ada 7 pelaku lain yang hingga kini masih berstatus buron. Kawanan begal ini berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur dan terkenal sadis saat mengeksekusi korbannya.
"7 lainnya yang masih buron berinisial R yang bertindak sebagai kapten, R yang bertindak sebagai penyusun rencana, MR yang berperan mengawasi lokasi, S,M dan J," beber Herry.
Berdasarkan keterangan Abdillah, ternyata ia dan rekan-rekannya juga melakukan aksi begal terhadap beberapa petugas SPBU.
"Abdillah mengaku kelompoknya sudah 4 kali melakukan aksi begal di wilayah Ciracas, Jakarta Timur dan juga di Depok yang terjadi baru-baru ini," terang Herry.
Pada Sabtu petang 21 Maret 2015, juragan beras bernama Mamat Surahmat tewas dibunuh kawanan perampok di kawasan Ciracas, Jakarta Timur saat hendak pulang ke rumahnya di Cijantung. Kawanan itu kabur dengan membawa tas korban yang berisi uang hasil penjualan beras yang ditaksir sekitar Rp 200 juta
Selanjutnya: Rentetan Aksi Kejahatan...
Rentetan Aksi Kejahatan
Rentetan Aksi Kejahatan
Petugas SPBU Radar Auri bernama Mulyana lebih dulu merasakan kesadisan komplotan begal ini. Pada 23 Februari 2015, Mulyana hendak menyetorkan uang pendapatan SPBU sebesar Rp 250 juta ke bank, namun di tengah jalan motor yang dikendarainya dipepet 2 motor dari belakang.
Pelaku yang sudah mengetahui keberadaan uang di tas Mulyana, langsung mengarahkan tembakan ke bagian perut pemuda ini dan membawa kabur seluruh uang.
"Sebulan setelahnya, kasus juragan beras di Ciracas (Mamat Surahmat) yang tewas ditembak pada petang hari di dekat swalayan Naga," kata Herry.
Kasus selanjutnya adalah pembegalan di SPBU Cipayung Depok. Seorang petugas SPBU bernama Endang Suhendar yang sedang membawa uang pendapatan SPBU sebesar Rp 185 juta ditembak di bagian kepala oleh para pelaku hingga mengalami masa kritis, pada Selasa sore 21 April 2015.
Dengan modus yang sama komplotan ini pun mencoba membegal petugas SPBU Cimanggis Depok bernama Joko Santoso. Meski sudah ditembak sebanyak 4 kali oleh para begundal itu, korban berhasil melawan dan menggagalkan aksi begal tersebut. (Mvi/Yus)
Advertisement