Pastikan Penyebab Kematian Akseyna, Polisi Uji Alibi Saksi

Semula menurut kepolisian, bukti-bukti cenderung mengarah Akseyna Ahad Dory (19) bunuh diri.

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Mei 2015, 03:54 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2015, 03:54 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori (19) masih menjadi misteri. Hingga kini polisi kesulitan menguak, apakah pemuda asal Yogyakarta ini mati bunuh diri atau korban pembunuhan.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto membantah, polisi lambat menyelidiki. Saat ini jajarannya sedang mendalami kasus ini dengan uji alibi dari keterangan saksi satu persatu.

"Bukannya lambat. Sampai saat ini, kita masih menguji alibi keterangan satu persatu saksi, karena keterangan saksi berubah-ubah setiap pemeriksaan," kata Heru di Gedung Direskrimum Mapolda Metro Jaya, Rabu 13 Mei 2015.

Heru menjelaskan, semula bukti-bukti cenderung mengarah bunuh diri. Indikasinya adalah surat wasiat bertuliskan 'Will not return for, pelase don't serach for existence. My apologize for everything eternally' yang ditemukan di kamar Akseyna.

Hasil identifikasi surat tersebut, lanjut Heru, juga menunjukkan identik tulisan tangan Akseyna. Namun, orangtua Akseyna yakin anaknya tidak akan melakukan tindakan senekat itu, hingga meminta polisi menyelidiki lebih jauh kasus ini.

"Semula hasil pemeriksaan surat wasiat korban kan identik tulisan tangan korban. Namun penyidik harus hati-hati, tidak boleh asal menyimpulkan," ujar dia.

Heru mengatakan, hasil uji alibi akan dihadapkan dengan 2 hipotesa, bunuh diri atau korban pembunuhan. Hasil pemaparan uji alibi dan hipotesa yang memiliki kecenderungan akan dijadikan kesimpulan penyebab tenggelamnya Akseyna.

Jika hasil pemaparan alibi dan hipotesa itu menunjukkan pemuda kutu buku ini korban pembunuhan, kata Heru, jika memang kemungkinan Akseyna dibunuh penyidik harus menetapkan tersangka. "Maka penyidik pun akan melakukan penyidikan dengan cermat untuk mendapatkan pembunuh sesungguhnya."

"Hipotesa yang mana yang lebih berat. Nanti yang lebih berat itulah akan jadi kesimpulan penyebab kematian Akseyna. Nah (kalau memang dibunuh), untuk menetapkan tersangka kan tidak mudah, harus mempunyai alat bukti yang jelas dan kuat," pungkas Heru.

Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas di danau UI, Kamis 26 Maret 2015. Ditemukan 5 batu konblok di dalam tas yang diduga untuk menenggelamkan mahasiswa berumur 19 tahun jurusan Biologi itu. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya