Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Ahok melantik 649 pejabat eselon 3 dan 4. Di balik itu ada pula 57Â pegawai negeri sipil (PNS) yang distafkan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, sedikitnya ada 7 alasan yang membuat semua PNS itu distafkan. Apa alasannya?
"Tidak, tidak berdasarkan like dan dislike (suka atau tidak suka). Tetapi kita ada 7 kriteria yang menentukan seorang pejabat eselon dirotasi, mutasi, promosi bahkan didemosi," kata Agus di Balaikota, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Kriteria pertama, sambung dia, pejabat itu mengundurkan diri setelah dilakukan pembinaan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Kedua, karena sakit sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya lagi.
"Lalu ketiga, terjadi masalah moral dalam diri pejabat itu. Misalnya terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istrinya komplain atau protes dan itu sudah melalui pemeriksaan inspektorat," tutur dia.
Kemudian, imbuh Agus, pejabat itu diketahui bermain-main dengan uang. Misalnya, menyogok, menyuap, atau meminta upeti dan pungutan liar (pungli) kepada masyarakat. Kelima, bermain-main dengan proyek. Seperti mark-up anggaran proyek sehingga pejabat tersebut mengalami keuntungan pribadi.
"Keenam, dia nggak disiplin dalam bekerja. Misalnya, tidak hadir kerja dalam waktu lama tanpa alasan yang jelas," ucap Agus.
Terakhir, kata dia, pejabat tersebut tidak berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti yang ada di kelurahan atau kecamatan.
"Misalnya ada kerja bakti membersihkan saluran air, Sudin PU Tata Air harus ada di situ. Para camat dan lurah tentu punya catatan siapa saja pejabat eselon III dan IV yang tidak berpartisipasi dalam kerja bakti," pungkas Agus.
Namun, dia enggan menyebutkan siapa saja PNS DKI Jakarta yang masuk dalam kriteria-kriteria tersebut. (Ndy/Yus)
KDRT Jadi Salah Satu Alasan Ahok Turunkan Jabatan 57 PNS DKI
Sedikitnya ada 7 alasan yang membuat semua PNS itu distafkan.
diperbarui 18 Mei 2015, 18:08 WIBDiterbitkan 18 Mei 2015, 18:08 WIB
Para PNS terlihat mengantre hingga ke depan pendopo Balai Kota untuk bersalaman dengan kedua pemimpin Ibukota tersebut, Jakarta, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti Mimpi Hanyut di Sungai: Tafsir dan Makna Mendalam
Keakraban Gong Yoo dan Seo Hyun Jin di Konferensi Pers The Trunk, Malu-Malu Bikin Simbol Hati
Hasil Survei OECD: Ketahanan Ekonomi Indonesia Tokcer
Potret Geng Ranayu Liburan ke Jepang, Tampil Anggun Pakai Kimono
Pimpinan MPR Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku Money Politik di Pilkada 2024
Apa Itu Presidential Club, Definisi, Latar Belakang, Fungsi, dan Manfaatnya
PDIP Minta Rakyat Jaga Hati Nurani Agar Tak Tergoda Politik Uang Jelang Pencoblosan
AMDAL Adalah Apa? Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya yang Perlu Diketahui
Memahami Did Adalah: Penggunaan dan Fungsi dalam Bahasa Inggris
Kata Benda Abstrak Adalah: Pengertian, Ciri, dan Contoh Lengkap
Fokus : Dihanyutkan Banjir, Ambulans Milik Puskesmas di Kab. Lima Puluh Kota Dievakuasi
Usai Bertemu Prabowo, Mendikdasmen: Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, Guru ASN Naik 1 Kali Gaji