Ahok Sebut Ada Orang Parpol di Balik Demo di Kompleks Rumahnya

Sejumlah warga Pinangsia, Ancol, Pademangan, melampiaskan rasa kekesalannya dengan berunjuk rasa di depan kompleks rumah Ahok.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Mei 2015, 14:36 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015, 14:36 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga Pinangsia, Ancol, Pademangan, melampiaskan rasa kekesalannya dengan berunjuk rasa di depan kompleks rumah Gubernur DKI Jakarta Ahok, Perumahan Pantai Mutiara, Nomor 39 Blok Y, Penjaringan, Jakarta Utara Selasa 26 Mei malam. Mereka memprotes penggusuran yang akan dilakukan Pemprov terhadap pemukimannya di bantaran kali Ciliwung, Jakarta Utara.

Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama pun tak terpengaruh dengan demonstrasi tersebut. Ia tetap tegas akan menggusur pemukiman warga Pinangsia.

Ahok bercerita menertibkan pemukiman warga memang tak mudah. Ia pun kerap kali diminta untuk tidak menggusur kawasan itu oleh sejumlah orang dari partai politik tertentu.

"Makanya banyak orang politik dari partai BBM saya, SMS saya, dan telepon minta jangan dibongkar (pemukiman warga Pinangsia). Nah saya pikir untuk kepentingan politik, jangan bongkar berapa ratusan orang," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Meski mendapat permintaan itu, menurut Ahok, ia tetap pada keputusannya untuk menggusur para warga. Sebab jika hal itu tidak dilakukan, mantan Bupati Belitung Timur itu khawatir penanganan masalah banjir di Jakarta tidak akan maksimal.

Mantan politisi Partai Gerindra ini mengaku tidak masalah jika kebijakannya mengatasi banjir malah membuat warga Pinangsia kesal.

"Apa kamu mau korbanin 10 juta orang kena banjir? Nah saya sih ngerti enggak populer gitu lho. Tugas saya kan bukan soal populer, tugas saya membuat Jakarta enggak banjir dan enggak macet," tegas Ahok. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya