Komisi I DPR Berharap Ada Lokasi Khusus Pengungsi Rohingya

Berdasarkan data, jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh kini mencapai 1.759 jiwa yang tersebar di 4 titik di Aceh.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Jun 2015, 08:11 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2015, 08:11 WIB
Enggan Pulang, Pengungsi Rohingya Ingin Jadi Warga Indonesia
Pengungsi Rohingya mengatakan enggan pulang karena tidak dianggap sebagai warga Myanmar.

Liputan6.com, Jakarta - Pengungsi etnis Rohingya hingga kini masih berada di Indonesia tepatnya di Pulau Sumatera. Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani berharap agar Presiden Jokowi menyediakan tempat khusus bagi pengungsi Rohingya yang kini berada di Aceh Utara.

"Ditempatkan di pulau kosong agar tidak menganggu rutinitas pemerintahan daerah," ucap Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/6/2015).

Menurut Muzani saat ini pengungsi Rohingnya yang di Aceh tidak boleh membaur dengan masyarakat, yakni dengan pilihan dipindahkan di pulau yang tak berpenghuni.

"Sudah kadung diterima, di satu sisi bisa menjadi beban. Kita nggak bisa usir. Harus dicari jalan (keluar)," ujar Ketua Fraksi Gerindra di DPR tersebut.

Berdasarkan data, jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh kini mencapai 1.759 jiwa di 4 titik di Aceh. Dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh. 672 Jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur dan 47 jiwa di gedung milik Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.

Untuk diketahui, saat perang Vietnam bergejolak, Presiden Soeharto dengan sukarela menampung warga Vietnam yang melarikan diri menggunakan perahu. Soeharto menampung para manusia perahu di Pulau Galang, Kepulauan Riau dari tahun 1979-1996. Total pengungsi di sana saat itu mencapai 250.000 jiwa.

Kini, Pulau Galang menjadi tempat wisata bagi Kepulauan Riau dan menjadi saksi bisu kisah penampungan manusia perahu dari Vietnam. (Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya