Liputan6.com, Bangkok - Pemerintah Myanmar menolak dituding sebagai satu-satunya pihak yang patut disalahkan atas krisis pendatang Asia dalam konferensi regional di Bangkok, hari ini.
Pertemuan darurat digelar menyusul kedatangan sekitar 3.000 imigran dari Bangladesh dan pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar yang diselamatkan di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Mereka diduga dibawa oleh sindikat penyelundup manusia melewati Thailand dengan tujuan Malaysia.
Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Myanmar, Htin Lynn mengatakan negaranya akan bekerja sama dalam mengatasi penyelundupan manusia. Namun di hadapan delegasi 17 negara, ia menandaskan negaranya tak bersalah.
"Masalah manusia perahu tidak dapat disalahkan pada negara saya. Melontarkan tudingan tidak akan menyelesaikan masalah. Itu tidak akan membawa kita ke mana-mana," ujar dia seperti dikutip BBC, Jumat (29/5/2015).
Dalam pembukaan konferensi di ibukota Thailand itu, Menteri Luar Negeri tuan rumah Tanasak Patimapragorn mengatakan banjirnya imigran telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
"Pangkal persoalan yang mendorong orang-orang melarikan diri harus diatasi," tegas Patimapragorn. Pernyataan itu tampaknya ditujukan langsung kepada Myanmar dan Bangladesh.
Asisten Menteri Luar Negeri AS Anne Richard juga menyerukan perlunya tindakan segera untuk menyelamatkan imigran yang diperkirakan masih berada di laut.
Indonesia sendiri sepakat menampung pengungsi Rohingya yang baru-baru ini mendarat di Aceh selama 1 tahun. Demikian pula Malaysia bersedia menampung lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya yang mendarat di Pulau Langkawi beberapa pekan lalu.
Rohingya tidak diakui sebagai warga negara Myanmar meskipun mereka hidup turun temurun di sana, terutama di Negara Bagian Rakhine atau Arakan.
Pendatang Bangladesh, sementara itu, akan dipulangkan ke negara mereka. (Ado)
Myanmar Menolak Disalahkan Atas Krisis Pengungsi Rohingya
Menteri Luar Negeri Thailand Tanasak Patimapragorn mengatakan banjirnya imigran telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
diperbarui 29 Mei 2015, 21:12 WIBDiterbitkan 29 Mei 2015, 21:12 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bangun Masa Depan, Ini 5 Strategi Efektif untuk Mendukung Pendidikan Perempuan
Wall Street Perkasa, Dow Jones Melonjak 300 Poin dan Cetak Rekor
Top 3: Skema Gaji Tunggal PNS
Calon Kades Bagi Uang Itu Haram Tidak? Penjelasan Fikih Gus Baha Tak Terduga
Harga Kripto Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024: Bitcoin Cs Perkasa
Top 3 News: Kronologi Kebakaran di Warung Leko Mall Ciputra
Tren Infus Cinderella di Kalangan Pekerja Muda Korea Selatan dan China untuk Atasi Kelelahan
Banjir Landa Bosnia Herzegovina, 14 Orang Dinyatakan Tewas
Mantan PM Ehud Barak: Israel Mungkin Lancarkan Serangan Simbolis terhadap Fasilitas Nuklir Iran
Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-79 TNI di Monas, Prabowo, Ma'ruf Amin dan Gibran Hadir
Mobil Cipung yang Jadi Super Giveaway IMX 2024 Dilapisi Stiker Spesial
4 Zodiak yang Punya Tatapan Paling Memikat, Bikin Orang Terpana